Contohnya adalah Jade Liang, seorang mahasiswa pasca sarjana di Shanghai. Dia menggunakan Tinder untuk terhubung dengan individu yang bekerja di industri yang diminatinya, yang kemudian membawanya kepada informasi tentang pekerjaan dan lowongan yang tersedia.
Liang mulai mempertimbangkan Tinder sebagai alat pencarian kerja setelah melihat posting viral di Xiaohongshu, platform mirip Instagram di China, dari seorang pengguna yang mengklaim telah berhasil mendapatkan pekerjaan melalui aplikasi kencan tersebut.
Baca Juga: Bunuh Begal Demi Lindungi Adiknya, Fiki Pemuda di Jambi Akhirnya Bebas
"Ketika manajer perekrutan bertanya bagaimana saya mengetahui tentang lowongan itu - saya: Tinder," tulis salah satu meme yang ramai dibagikan tahun lalu.
Meskipun Tinder adalah salah satu dari banyak aplikasi asing yang diblokir di China daratan, warga dapat mengaksesnya melalui jaringan pribadi virtual.
"Dengan menggunakan aplikasi kencan, kami dapat menghubungi lebih banyak orang," ujar Liang.
"Biasanya kita butuh waktu lama untuk bisa dekat dengan orang. Namun dengan aplikasi kencan, Anda bergaul dengan orang asing selama beberapa jam dan mereka sudah dapat memberi Anda banyak informasi pribadi."