Warga Jambi Resah, Temukan Beras Diduga Palsu Tercampur dengan Beras Asli

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Mei 2025, 17:10
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Warga Jambi Dihebohkan dengan Beras Palsu Warga Jambi Dihebohkan dengan Beras Palsu (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Masyarakat Desa Koto Boyo di Kecamatan Batin 24, Kabupaten Batanghari, Jambi, dibuat geger oleh kabar mengenai dugaan beredarnya beras sintetis alias palsu. Kejadian ini menimbulkan keresahan di kalangan warga yang khawatir akan dampak dari konsumsi bahan pangan yang tidak wajar tersebut.

Salah satu warga yang juga ibu rumah tangga, Lilis Suryani, mengungkapkan bahwa beras yang mencurigakan itu memiliki perbedaan mencolok dibandingkan dengan beras biasa. Ia menilai bentuk fisiknya sangat tidak lazim dan mudah dikenali.

"Bentuknya beda, ada yang bengkok, ada yang buncit bulat, ada yang tipis, ada yang bentuk kayak persegi," ujar Lilis ungkapnya dari video beredar di Instagram yang dilansir pada Rabu, 14 Mei 2025. 

Lilis menambahkan, perbedaan yang paling terlihat ada pada tampilan warnanya. Warna beras tersebut tampak terlalu putih, tidak seperti beras alami yang biasa ia konsumsi sehari-hari.

"Warnanya putih tapi enggak kayak beras biasa. Putihnya itu kayak gabus," katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa saat beras tersebut direndam dalam air, bukannya tenggelam seperti beras biasa, justru malah mengambang. Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa beras tersebut bukanlah beras asli.

Selain itu, Lilis menyebutkan saat dimasak, tekstur beras tersebut tidak berubah menjadi lembek meski sudah dingin. Bahkan, saat dibakar, beras itu mengeluarkan bau tidak sedap yang aneh dan membuatnya makin yakin ada sesuatu yang tidak beres.

"Pas mau menumpahkan air cucian (beras) itu, beras itu mengambang di atas beras-beras yang asli itu," ucapnya.

Ia mengatakan bahwa dirinya menemukan beras mencurigakan itu setelah membeli beras premium merek Cap Rambe di salah satu toko langganannya sekitar tiga hari lalu. Beras tersebut, menurutnya, tampak seperti telah dicampur dengan beras asli dalam satu kemasan.

"Memang saya menemukan beras (palsu) itu di dalam tumpukan beras (asli) ini bentuknya beda," ucapnya.

Temuan ini membuat masyarakat semakin cemas, terutama karena mereka khawatir terhadap potensi dampak kesehatan yang mungkin timbul jika beras tersebut dikonsumsi dalam jangka panjang.

Beberapa warga mengaku bahwa ini adalah kali pertama mereka menjumpai beras dengan bentuk dan sifat yang mencurigakan, padahal mereka sudah lama berbelanja di toko yang sama tanpa pernah mengalami kejadian serupa.

x|close