Ntvnews.id, Washinton DC - Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah memperkenalkan konsep sistem pertahanan rudal masa depan yang dinamakan Golden Dome.
Proyek pertahanan berlapis ini, yang diperkirakan menelan biaya sebesar USD175 miliar, mencakup rencana penempatan persenjataan militer AS di luar angkasa untuk pertama kalinya.
Dilansir dari DW, Jumat, 23 Mei 2025, dalam pidatonya di Gedung Putih pada Selasa, 20 Mei 2025, rump menyatakan keinginannya agar sistem ini bisa sepenuhnya operasional sebelum masa jabatannya berakhir pada tahun 2029. Ia juga menambahkan bahwa sistem tersebut akan mampu menghadang rudal, bahkan jika rudal itu diluncurkan dari luar angkasa.
Namun menurut seorang pejabat pemerintah AS yang mengetahui langsung proyek tersebut, sistem ini kemungkinan baru akan mencapai kemampuan dasar saat Trump mengakhiri masa jabatannya.
Baca Juga: Donald Trump Undang Paus Leo ke Gedung Putih
Saat itu, Trump duduk di samping poster bergambar peta AS berwarna emas yang menampilkan ilustrasi sistem intersepsi rudal. Ia juga mengumumkan penunjukan Jenderal Michael Guetlein sebagai pemimpin proyek Golden Dome. Guetlein saat ini menjabat sebagai wakil kepala operasi luar angkasa.
Sistem Golden Dome dirancang untuk bekerja dari darat maupun luar angkasa, dengan kemampuan mendeteksi dan mencegat rudal musuh pada empat fase serangan: sebelum peluncuran, saat mulai diluncurkan, selama penerbangan, dan saat rudal hampir mencapai targetnya.
Selama beberapa bulan terakhir, Pentagon telah mengembangkan sejumlah skenario, tergantung pada besaran dana yang tersedia, termasuk kemungkinan penempatan rudal pencegat di luar angkasa. Pejabat yang tidak disebutkan namanya ini mengungkapkan informasi tersebut kepada kantor berita AP karena rincian proyek masih dirahasiakan.
Ketiga versi rencana pertahanan tersebut terutama dibedakan berdasarkan jumlah satelit, sensor, dan rudal pencegat luar angkasa yang akan digunakan. Menurut perkiraan Kantor Anggaran Kongres (CBO), komponen luar angkasa Golden Dome saja bisa menelan biaya hingga USD542 miliar selama dua dekade ke depan.
Untuk tahap awal, Trump mengusulkan dana sebesar USD25 miliar dalam RUU pemotongan pajak yang sedang diproses di Kongres.
Ilustrasi - Pentagon atau Gedung Departemen Pertahanan Amerika Serikat ((Antara))
Pentagon sendiri sudah sejak lama menyuarakan keprihatinannya terhadap meningkatnya kemampuan rudal yang dikembangkan oleh Cina dan Rusia, yang mendorong kebutuhan akan teknologi pertahanan yang lebih canggih. Komponen luar angkasa dari Golden Dome akan difokuskan untuk menangkal ancaman rudal di tahap awal penerbangan.
Menurut Jenderal Chance Saltzman, Kepala Angkatan Luar Angkasa AS, senjata luar angkasa yang dirancang untuk program ini mewakili kebutuhan baru yang belum pernah ditangani sebelumnya oleh lembaga militer antariksa AS. Pernyataan ini ia sampaikan dalam sidang kongres pada hari yang sama.
Sementara itu, Rusia dan Cina telah diketahui memiliki persenjataan ofensif di orbit, termasuk satelit penghancur yang mampu melumpuhkan aset penting milik AS. Tahun lalu, AS menyampaikan bahwa Rusia tengah mengembangkan senjata nuklir berbasis luar angkasa yang bisa bertahan di orbit sebelum meledakkan satelit musuh.
Saat ditanya wartawan, Trump menyebut dirinya belum mendiskusikan proyek ini dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, tetapi mengatakan pembicaraan akan dilakukan di waktu yang tepat.
Dalam pernyataan bersama baru-baru ini, Rusia dan Cina mengkritik keras konsep Golden Dome, menyebutnya sebagai ancaman terhadap stabilitas global dan memperingatkan bahwa inisiatif tersebut akan mengubah ruang angkasa menjadi ajang perlombaan senjata.
Baca Juga: Trump Telepon Putin, Ini yang Dibicarakan
Sampai sekarang, proyek ini masih berada dalam tahap perencanaan awal. Menteri Angkatan Udara yang baru dikonfirmasi, Troy Meink, mengatakan bahwa belum ada anggaran resmi dan Golden Dome masih bersifat konseptual.
Meskipun Trump sudah menyetujui visi umum proyek tersebut, Pentagon masih dalam tahap menyusun spesifikasi teknis dan menyusun dokumen kebutuhan awal bersama Komando Utara AS (USNORTHCOM). Dokumen inilah yang akan menentukan cakupan dan misi sistem pertahanan ini demi melindungi wilayah AS.
Saat ini, AS telah memiliki beberapa sistem pertahanan rudal aktif, seperti baterai Patriot yang digunakan di Ukraina serta sejumlah satelit yang mendeteksi peluncuran rudal. Beberapa di antaranya akan diintegrasikan ke dalam Golden Dome.
Trump sendiri telah memerintahkan pengembangan rudal pencegat berbasis luar angkasa sejak awal masa jabatannya melalui perintah eksekutif.