Ntvnews.id, Jakarta - Jemaah haji yang berangkat dari Embarkasi Aceh (BTJ) kembali mendapat uang saku dari Baitul Asyi. Sekitar 4.000 jemaah mendapat rezeki berupa uang senilai 2.000 SAR (sekitar Rp8,7juta).
Pembagian uang saku ini berlangsung di Hotel Sektor 9, wilayah Misfalah, Makkah. Petugas kloter yang sekaligus panitia pembagian wakaf, Saifullah M Yunus mengatakan, setidaknya ada 4.758 jemaah haji asal Aceh penerima uang hasil wakaf ini. Mereka tergabung dalam 12 kelompok terbang (kloter) dari Embarkasi Aceh (BTJ).
Pembagian dana ini berlangsung setiap tahun dan nilainya cenderung bertambah. "Tahun kemarin jemaah Aceh mendapatkan 1.500 SAR. Tahun ini menjadi 2.000 SAR," katanya, di Makkah, Jumat (23/5/2025) dikutip dari website Kementerian Agama RI.
Baitul Asyi adalah lembaga wakaf produktif yang terletak di MakkahSaifullah M. Yunus menceritakan, Baitul Asyi ini bermula dari cerita sekitar 200 tahun lalu. Berdasarkan laman Badan Wakaf Indonesia, wakaf produktif ini bermula dari seorang pedagang Aceh yang bernama Habib Bugak Al Asyi. Ia datang ke Mekkah pada 1222 H dan membeli tanah di Qusyasyiah (sekarang berada di sekitar Bab Al Fath antara Marwah dan Masjid Haram).
Sebelum mendatangi Mekkah, ia memang sudah lebih dahulu berencana untuk berwakaf di Mekkah yang kelak hasilnya akan bisa dinikmati oleh warga Aceh yang berhaji dan menuntut ilmu di tanah suci.
Karena terkena perluasan Masjidil Haram, pemerintah Arab Saudi kemudian memberikan dana pengganti Wakaf. Dana tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk sejumlah hotel di kawasan Masjidil Haram serta tanah dan perumahan bagi warga keturunan Aceh di Arab Saudi. "Wakaf produktif ini lalu dikelola oleh nazir, baik dari keluarga Habib maupun dari mahkamah Kerajaan Arab Saudi," kata Saifullah.
Pemberian dana hasil wakaf produktif ini mendapat sambutan positif dari jemaah haji Aceh. Salah satu penerima, Sapri Samsudin dari kloter 4 Embarkasi Aceh (BTJ 04) menyampaikan terima kasih kepada keluarga Syaikh selaku pengelola wakaf yang telah menyalurkan hasil wakaf produktifnya kepada semua jemaah haji asal Aceh.
"Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada Syaikh. Karena telah berdermawan kepada kami, sebagai jemaah haji dari Indonesia yang terjauh," kata Sapri.
"Kami mendoakan semoga keluarga Syaikh diberikan umur yang berkah, dan bertambah rezekinya," katanya.
Sama halnya Sapri, jemaah haji lainnya, Al Rayyan juga bersyukur mendapatkan saku haji ini. "Terima kasih atas pemberiannya ini. Kami apresiasi sekali, bantuan ini telah lama diberikan dan akan terus bergulir untuk jemaah haji dari Aceh sampai akhir nanti. Semoga Allah meridhoi dan menerima amal Syaikh," kata Al Rayyan.
Ia berencana akan menggunakan uang ini untuk beersedekah dengan yang lain. "Akan kami bagikan kepada saudara yang belum sampai ke tanah suci," ungkapnya.
Senada dengan Al Rayyan, jemaah lainnya Syahrul didampingi istrinya Enva juga akan memakai uang ini untuk bersedekah, membayar dam dan melaksanakan kurban. "Terima kasih tak terhingga kepada keluarga Syaikh. Semoga pahalanya terus mengalir," katanya.