Ntvnews.id, Bangkok - Penerbangan maskapai AirAsia mengalami kekacauan setelah seorang penumpang melontarkan komentar tentang adanya bom di dalam tasnya. Akibat pernyataan tersebut, penerbangan dibatalkan dan pria itu langsung diamankan oleh pihak kepolisian.
Dilansir dari Thaiger, Senin, 26 Mei 2025, insiden tersebut terjadi pada 23 Mei sekitar pukul 15.50 waktu setempat di Bandara Internasional Phuket. Seorang pria bernama Thanawut Wichaidit, berusia 62 tahun, disebut membuat lelucon tak pantas tentang bom kepada seorang pramugari.
"Saya bawa bom di tas," ujar Thanawut saat naik ke dalam pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan FD3092 yang dijadwalkan menuju Don Mueang, Bangkok, dari Phuket.
Mendengar ucapan itu, kapten pesawat langsung menghubungi staf darat dan meminta agar pesawat kembali ke area parkir (Parking Bay 39). Seluruh 200 penumpang pun segera dievakuasi untuk pemeriksaan keamanan.
Baca Juga: Rumah Hingga Mobil Terbakar Akibat Tertimpa Pesawat
"Pilot segera melaporkan kejadian ini ke menara pengawas dan meminta agar pesawat diisolasi," ujar Kolonel Polisi Salan Santisasanakul dari Kantor Polisi Saku yang memimpin proses penyelidikan.
Pihak Bandara Phuket segera menerapkan prosedur darurat sesuai protokol dari Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO). Area seluas 100 meter di sekitar pesawat diberi garis pengaman, dan tim penjinak bom dari Angkatan Darat Kerajaan Thailand diturunkan untuk menyisir pesawat, bagasi penumpang, serta bagian kargo.
Semua awak dan penumpang dipindahkan ke ruang tunggu dan diperiksa satu per satu.
"Tak ditemukan bahan peledak maupun benda mencurigakan dari seluruh barang milik penumpang," demikian pernyataan resmi dari pihak bandara.
Selama masa evakuasi yang berlangsung beberapa jam, maskapai Thai AirAsia menyediakan makanan dan minuman bagi para penumpang. Pihak militer juga turut membantu dengan menyediakan personel dan air minum.
Baca Juga: Geger Pesawat Sempat Terbang Tanpa Kendali Pilot, Kok Bisa?
Setelah kondisi dinyatakan aman, pusat komando darurat ditutup pada pukul 19.21.
Sementara itu, Thanawut ditahan oleh pihak berwenang dan kini menghadapi dakwaan atas ancaman bom palsu, yang merupakan pelanggaran serius di Thailand.
"Ucapan sembrono seperti ini bisa mengancam keselamatan publik dan mengacaukan operasi penerbangan. Kami akan menindak tegas pelaku," ujar Kolonel Salan.
Penerbangan pengganti akhirnya disediakan bagi para penumpang. Baik pihak Bandara Phuket maupun AirAsia menegaskan kembali komitmen mereka terhadap keamanan dan respons cepat terhadap insiden semacam ini.