A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Alasan Bos Seblak Prasmanan Bantai Istri Sampai Tewas di Karawang Bikin Geleng-geleng - Ntvnews.id

Alasan Bos Seblak Prasmanan Bantai Istri Sampai Tewas di Karawang Bikin Geleng-geleng

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Jun 2025, 15:24
thumbnail-author
Beno Junianto
Penulis & Editor
Bagikan
Tampang suami bunuh istri di karawang Tampang suami bunuh istri di karawang (INSTAGRAM INFOKRW)

Ntvnews.id, Jakarta - Pemilik seblak prasmanan tega membunuh istrinya sendiri di Karawang, jasadnya ditemukan mengenaskan di rumahnya, Kamis 12 Juni 2025.

Dugaan pembunuhan adalah soal rumah tangga. Namun, Pihak kepolisian masih mencari keterangan dari saksi, keluarga dan warga sekitar. Kondisi bos seblak tersebut sempat kritis lantaran melakukan percobaan bunuh diri.

Foto sang pelaku pembunuhan diungkap akun infokrw.

"Inilah wajah pelaku suami yang b*n*h istrinya sendiri, kedua anaknya masih pada kecil yang ke 1 5 Tahun dan yang ke 2 baru 5 bulan.Pihak keluarga perempuan berharap suaminya bisa dihukum sesuai perbuatannya!!," tulis akun infokrw.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by INFO KARAWANG (@infokrw_id)

Sebelumnya, bos Seblak Prasmanan menjadi otak pembunuhan istrinya sendiri di Karawang, Kamis siang ini, 12 Juni 2025. Belum diketahui motif dari pelaku membunuh istrinya.

Pelaku pembunuhan kabarnya kritis saat ditemukan petugas kepolisian dan warga. Kabarnya sang suami nekat mengakhiri hidupnya sendiri.

Polisi masih meminta keterangan dari para saksi yang mengetahui peristiwa pembunuhan sadis tersebut.

Menurut pengakuan saksi, Berdasarkan keterangan warga setempat, pasangan tersebut diduga terlibat cecok mulut yang berakhir dengan penganiayaan fisik. Hal itu terlihat dari kondisi para korban yang mengalami luka menganga di bagian dada, leher, serta pergelangan tangan. Salah seorang tetangga korban, Dita (33) mengatakan, dirinya sempet mendengar teriakan minta tolong dari rumah korban pada pukul 1.30. Namun karena saat ini masih tengah malam, Dita beserta keluarga tidak berani ke luar rumah. "Saat mendengar teriakan minta tolong, saya langsung telepon Ketua RT yang kebetulan saudara korban. Tak lama berselang, pak RT datang bersama Satpam perumahan," kata Dita, saat ditemui di rumahnya.

x|close