A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Kronologi Lengkap Sadisnya Bos Seblak Bantai Istri Sampai Tewas di Karawang - Ntvnews.id

Kronologi Lengkap Sadisnya Bos Seblak Bantai Istri Sampai Tewas di Karawang

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Jun 2025, 15:48
thumbnail-author
Beno Junianto
Penulis & Editor
Bagikan
Ilustrasi Garis Polisi Ilustrasi Garis Polisi (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Pemilik seblak prasmanan tega membunuh istrinya sendiri di Karawang, jasadnya ditemukan mengenaskan di rumahnya, Kamis 12 Juni 2025.

Dugaan pembunuhan adalah soal rumah tangga. Namun, Pihak kepolisian masih mencari keterangan dari saksi, keluarga dan warga sekitar. Kondisi bos seblak tersebut sempat kritis lantaran melakukan percobaan bunuh diri.

Kronologisnya, dikutip dari info karawang, Suasana haru dan duka mendalam menyelimuti rumah keluarga Lusi Pebiani (28) di kawasan Adiarsa, Karawang. Keluarga besar kini tengah menanti kedatangan jenazah Lusi, yang diduga menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) berujung maut di rumahnya di salah satu perumahan wilayah Majalaya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by karawang kota (@info_karawang)

Lusi ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, diduga kuat dibunuh oleh suaminya sendiri setelah terjadi percekcokan hebat di antara keduanya. Usai kejadian tersebut, sang suami dilaporkan berupaya mengakhiri hidupnya dengan cara yang belum diungkap secara rinci. Saat ini, ia dalam kondisi kritis dan tengah menjalani perawatan intensif di RSUD Karawang.

Kepolisian telah turun tangan dan sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait motif dan kronologi kejadian tragis ini.

“Kami tidak pernah menyangka semuanya akan berakhir seperti ini. Kami hanya bisa menunggu jenazah Lusi pulang untuk dimakamkan,” ujar Bibi korban dengan suara terbata.

x|close