Korea Utara Buka Suara Serangan AS ke Iran

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Jun 2025, 06:45
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Bendera Korea Utara (korut) Bendera Korea Utara (korut) (Istimewa)

Ntvnews.id, Pyongyang - Pemerintah Korea Utara (Korut) akhirnya menyatakan sikap terkait serangan yang dilakukan Amerika Serikat (AS) dan Israel terhadap Iran. Dalam pernyataannya, Korut menyampaikan kecaman keras terhadap aksi militer tersebut.

Pyongyang menilai serangan AS terhadap fasilitas nuklir milik Iran merupakan pelanggaran serius terhadap Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Selain itu, Korut juga menuding bahwa tindakan sembrono Israel menjadi pemicu utama meningkatnya ketegangan di kawasan Timur Tengah.

“Republik Demokratik Rakyat Korea mengecam keras serangan AS terhadap Iran yang secara terang-terangan melanggar prinsip-prinsip dalam Piagam PBB mengenai penghormatan terhadap kedaulatan negara,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut, sebagaimana dilansir dari Reuters, Selasa, 24 Juni 2025.

Baca Juga: Demonstrasi Antiperang Meluas di AS Setelah Serangan ke Iran

Juru bicara tersebut, yang tidak disebutkan namanya, menyatakan bahwa krisis yang berkembang di kawasan merupakan akibat langsung dari tindakan Israel yang gegabah. Ia menyebut Israel telah berulang kali mendorong kepentingan sepihak melalui agresi militer dan ekspansi wilayah.

Pernyataan ini menjadi tanggapan resmi pertama dari Korut—negara yang diketahui memiliki senjata nuklir—terkait serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran pada akhir pekan lalu.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump pada Minggu, 22 Juni 2025, menyatakan bahwa serangan militer negaranya berhasil merusak infrastruktur nuklir Iran secara signifikan. Ia mengklaim bahwa seluruh lokasi nuklir yang diserang mengalami kerusakan berat, meskipun tidak memberikan bukti berupa citra satelit seperti yang disebutkan dalam pernyataannya.

Baca Juga: Iran Ancam Serang Pangkalan Militer AS di Timur Tengah Usai Serangan ke Fasilitas Nuklir

“Semua fasilitas nuklir di Iran mengalami kerusakan besar. Kata ‘pemusnahan’ adalah istilah yang tepat!” tulis Trump melalui akun media sosialnya.

Di sisi lain, Korea Utara sendiri diyakini memiliki puluhan hulu ledak nuklir serta berbagai sistem peluncur, dan tetap menjadi ancaman besar bagi Korea Selatan serta sekutu utamanya, Amerika Serikat, yang masih menempatkan sekitar 30.000 tentara di Semenanjung Korea.

Perlu diketahui bahwa secara teknis, Korea Utara dan Korea Selatan masih berstatus berperang karena konflik bersenjata mereka pada 1950–1953 hanya diakhiri dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.

x|close