Ntvnews.id, Jakarta - Dialog antara perwakilan pengemudi truk dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait polemik kebijakan “over dimension over loading” (ODOL) berakhir tanpa kesepakatan. Perwakilan sopir truk menyebut pertemuan tersebut mengalami kebuntuan atau "deadlock".
"Kami masih akan bertahan di sini," ujar Presiden Konfederasi Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi), Irham Ali Saifuddin, kepada wartawan di Jakarta, Rabu, 2 Juli 2025.
Sebanyak 12 orang perwakilan massa aksi sempat diterima langsung oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Aan Suhanan, bersama sejumlah pejabat dari kementerian terkait.
Pertemuan itu berlangsung selama sekitar satu setengah jam. Namun, Irham menegaskan bahwa pembahasan tidak menghasilkan titik temu di antara kedua pihak.
"Jadi pertemuan tadi dengan perwakilan dari Kemenko Infrastruktur dan Kementerian Perhubungan 'deadlock'," katanya.
Setelah diskusi berakhir tanpa hasil, para perwakilan kembali bergabung dengan massa aksi di Jalan Merdeka Selatan, lokasi utama demonstrasi yang digelar oleh para sopir truk dari berbagai organisasi pengemudi.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Aan Suhanan menyambut kedatangan perwakilan pengunjuk rasa yang tergabung dalam sejumlah organisasi sopir truk di Indonesia untuk berdialog terkait isu ODOL.
Aan duduk bersama perwakilan massa aksi dalam sebuah forum diskusi yang digelar di salah satu gedung di lingkungan Kemenhub. Dalam pertemuan itu, masing-masing perwakilan sopir truk menyampaikan aspirasi mereka secara bergantian.
Diskusi pun berjalan cukup dinamis dan berlangsung hingga pukul 12.58 WIB. Namun, meskipun berlangsung cukup lama, dialog tersebut gagal mencapai mufakat.
(Sumber: Antara)