BRICS Serukan Reformasi Global

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Jul 2025, 09:10
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 (Sekretariat Presiden)

Ntvnews.id, Rio de Janeiro - Para pemimpin negara anggota BRICS secara resmi menyetujui Deklarasi Rio dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-17 yang berlangsung di Rio de Janeiro, Brasil, Minggu, 7 Juli 2025.

Dipimpin oleh Brasil, dokumen deklarasi ini menegaskan komitmen bersama negara-negara BRICS untuk memperkuat prinsip multilateralisme serta mendorong reformasi sistem tata kelola global guna menciptakan tatanan dunia yang lebih adil, inklusif, dan demokratis.

Dilansir dari Anadolu, Senin, 7 Juli 2025, dalam dokumen yang terdiri dari puluhan halaman itu, BRICS menyampaikan seruan untuk memperbarui struktur internasional yang dinilai belum mencerminkan dinamika geopolitik abad ke-21.

Baca Juga: Di Hadapan Prabowo, Presiden Brasil Sebut BRICS Pewaris Semangat Non-Blok Konferensi Bandung

"Kami kembali menegaskan komitmen terhadap reformasi menyeluruh dalam tata kelola global dengan tujuan membentuk sistem internasional dan multilateral yang lebih adil, setara, efektif, representatif, dan demokratis," demikian tertulis dalam pernyataan resmi.

Deklarasi tersebut juga menekankan pentingnya keberadaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sambil mendesak adanya reformasi besar terhadap lembaga tersebut—khususnya Dewan Keamanan PBB agar dapat secara adil dan inklusif merespons berbagai tantangan global.

BRICS turut menyerukan perlunya peningkatan peran dan representasi negara-negara berkembang, termasuk dari kawasan Afrika, Asia, dan Amerika Latin, dalam proses pengambilan keputusan global.

Baca Juga: AHY Soroti 3 Strategi Kunci Hadapi Krisis Iklim Global di Forum Urbanisasi BRICS 2025

Salah satu momen penting dalam pertemuan puncak ini adalah diterimanya Indonesia sebagai anggota penuh BRICS. Selain itu, BRICS juga menetapkan sejumlah negara sebagai mitra strategis, di antaranya Belarus, Bolivia, Kazakhstan, Kuba, Nigeria, Malaysia, Thailand, Vietnam, Uganda, dan Uzbekistan.

Di luar isu geopolitik, deklarasi juga mencakup kesepakatan kerja sama di berbagai sektor penting. BRICS mengumumkan adopsi tiga inisiatif utama, yakni Kerangka Kerja Keuangan Iklim BRICS, Tata Kelola Global untuk Kecerdasan Buatan, serta pembentukan Kemitraan BRICS dalam Penanggulangan Penyakit yang Dipengaruhi Faktor Sosial.

“Inisiatif-inisiatif ini mencerminkan komitmen kolektif kami untuk mencari solusi yang inklusif dan berkelanjutan atas berbagai tantangan global yang mendesak,” tulis para pemimpin dalam deklarasi tersebut.

x|close