Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha Djumaryo menyampaikan bahwa Kementerian Kebudayaan tengah menyiapkan langkah strategis agar museum, galeri nasional, hingga bioskop dapat menjadi etalase utama dalam mendorong kemajuan kebudayaan nasional.
“Oleh karena itu, museum-museum, galeri nasional, sanggar tari, festival budaya, bioskop, film-film harus menjadi etalase terdepan dalam proses pemajuan dan pertahanan kebudayaan oleh karena itu, sistem dokumentasi museum menjadi sangat penting,” kata Giring dalam sambutannya pada seminar dan peluncuran Indonesian Museums Documentation Project yang digelar di Jakarta, Kamis, 18 Juli 2025
Ia juga menekankan pentingnya mitigasi risiko bencana yang dapat merusak koleksi museum. Hal ini perlu dilakukan mengingat Indonesia berada di kawasan cincin api Pasifik yang rawan bencana alam.
“Betapa pentingnya melindungi dokumen dari risiko bencana,” ujarnya lagi.
Baca Juga: Menbud Tepis Tanggapan Hari Kebudayaan Nasional Berkaitan dengan HUT Presiden RI
Giring berharap seminar ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan solusi konkret untuk melindungi kekayaan budaya yang tersimpan di museum-museum Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Peter M. Haymond, menyatakan komitmen pihaknya bekerja sama dengan Southeast Asia Museum Service (SEAMS) dan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta untuk mendukung pelestarian warisan budaya Indonesia.
“Bersama-sama kita akan membantu melestarikan dan berbagi kekayaan warisan Indonesia, dari negara Indonesia yang besar ini untuk rakyat Indonesia dan para pengunjung,” kata Haymond.
Baca Juga: Indonesia-Prancis Lakukan 5 Kerjasama di Bidang Kebudayaan
Seminar peluncuran Indonesian Museum Documentation Project ini merupakan inisiatif kolaboratif untuk memperkuat sistem dokumentasi koleksi museum di Indonesia.
Program tersebut dilaksanakan di Museum Nasional dan 11 museum lainnya di bawah Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, dengan fokus utama pada pelestarian koleksi, peningkatan akses publik, dan pengembangan kapasitas tenaga museum.
Adapun program ini didukung pendanaan dari U.S Ambassador Fund for Cultural Preservation (AFCP) sebagai bagian dari komitmen kerja sama budaya antara Amerika Serikat dan Indonesia, serta melibatkan kolaborasi Museum dan Cagar Budaya (MCB), Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, dan SEAMS.