Ntvnews.id, Jakarta - Buruh bakal menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPR RI esok. Polisi menyiapkan rekayasa lalu lintas (lalin) guna menyikapi demonstrasi tersebut.
Menurut Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Komarudin, rekayasa lalin akan diberlakukan secara situasional.
"Rekayasa arus lalu lintas sifatnya situasional. Kalaupun jumlah massanya banyak, yang mengharuskan menggunakan kapasitas ruas jalan, maka kami akan melakukan pengalihan," ujarnya, Rabu, 27 Agustus 2025.
Ia menjelaskan, rekayasa lalin dilakukan agar aktivitas masyarakat tetap bisa berjalan saat ada demonstrasi. Namun, rekayasa lalin tak dilakukan apabila pengendara masih bisa melintas di depan DPR.
"Kalau memang massa jumlahnya tidak terlalu besar dan bisa berbagi ruas jalan dengan masyarakat lain, maka tidak kami alihkan. Jadi aktivitas tetap berjalan, masyarakat, semua tetap kita jalankan," papar Komarudin.
Di samping itu, polisi juga menyiapkan langkah untuk mengatasi jika ada massa yang masuk ke Jalan Tol Dalam Kota. Rekayasa di ruas tol juga bakal diberlakukan jika terdapat gangguan lalu lintas di tol.
"Kami harus mengeluarkan yang di dalam tol itu untuk menjaga jangan sampai terjebak di tengah konflik, kami keluarkan di exit tol depan Polda dan di exit tol Tegal Parang. Kemudian yang dari arah barat kami keluarkan kemarin di Slipi ya," tuturnya.
Diketahui, massa buruh akan menggelar demo serentak di seluruh provinsi Indonesia, termasuk di depan gedung DPR dan Istana, Jakarta, besok. Mereka membawa enam tuntutan, antara lain:
1. Hapus Outsourcing dan Tolak Upah Murah
2. Stop PHK +: Bentuk Satgas PHK
3. Reformasi Pajak Perburuhan : Naikkan PTKP menjadi Rp. 7.500.000 per bulan, Hapus Pajak Pesangon, Hapus Pajak THR, Hapus Pajak JHT, Hapus diskriminasi Pajak Perempuan Menikah
4. Sahkan Rancangan Undang-undang Ketenagakerjaan tanpa Omnibus Law
5. Sahkan RUU Perampasan Aset : Berantas Korupsi
6. Revisi RUU Pemilu: Redesain Sistem Pemilu 2029.