Rusia Uji Pesawat Pengebom dalam Latihan Militer dengan Belarusia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 17 Sep 2025, 08:20
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Angkatan Laut  Rusia Angkatan Laut Rusia (Istimewa)

Ntvnews.id, Moskow - Sejumlah pesawat pengebom strategis Tu-160 milik Rusia melakukan misi latihan tempur di atas Laut Barents dalam rangka latihan perang gabungan dengan Belarusia. Dalam latihan tersebut, pesawat pengebom Rusia menguji peluncuran rudal jelajah ke arah target tiruan musuh.

Latihan gabungan yang diberi sandi Zapad itu berlangsung selama lima hari. Rusia dan Belarusia menyebut latihan tersebut dirancang untuk menguji kesiapan tempur.

Dilansir dari Reuters, Rabu, 17 September 2025, latihan ini digelar hanya beberapa hari setelah pasukan Polandia bersama NATO menembak jatuh sejumlah drone Rusia yang melintasi wilayah udara Polandia. Insiden itu menimbulkan kekhawatiran di negara-negara tetangga Polandia.

Warsawa kemudian menutup sementara perbatasannya dengan Belarusia sebagai langkah pencegahan di tengah latihan gabungan tersebut.

Baca Juga: Rumania Bakal Seret Rusia ke Majelis PBB Buntut Drone

Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataan resminya menyebut bahwa pesawat pengebom berkemampuan nuklir itu mengudara selama empat jam di atas wilayah netral Laut Barents, dikawal oleh jet tempur MiG-31.

"Selama misi latihan tempur, para awak berlatih peluncuran taktis rudal jelajah yang diluncurkan dari udara ke target-target kritis yang merupakan tiruan musuh," ujar Kementerian Pertahanan Rusia.

Menteri Pertahanan Belarusia Viktor Khrenin dijadwalkan meninjau bagian lain dari latihan Zapad di wilayah Rusia pada Selasa, 16 September 2025. Meski tidak merinci, Kementerian Pertahanan Belarusia menekankan bahwa latihan dilakukan dalam "kondisi yang sedekat mungkin dengan pertempuran."

Baca Juga: DK PBB Gelar Sidang Darurat Bahas Serangan Rusia di Polandia

Sebagai sekutu dekat, Belarusia mendukung perang Rusia di Ukraina, meski tidak menurunkan pasukan tempurnya. Presiden Alexander Lukashenko bahkan mengizinkan Presiden Vladimir Putin menempatkan rudal nuklir taktis di wilayahnya.

Sementara itu, militer Amerika Serikat (AS) turut melakukan kunjungan langka untuk menyaksikan langsung sebagian latihan Zapad di Belarusia pada Senin, 15 September 2025. Kunjungan ini mencerminkan mencairnya hubungan Washington dengan Minsk setelah Presiden Donald Trump membuka jalur diplomasi dengan Lukashenko. Pekan lalu, AS juga melonggarkan beberapa sanksi terhadap Belarusia sebagai imbalan atas pembebasan 52 tahanan, termasuk lawan politik rezim Lukashenko.

x|close