PHK Massal Ancam Amerika

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Okt 2025, 13:01
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Wakil Presiden AS JD Vance menjawab pertanyaan wartawan saat konferensi pers di Gedung Putih di Washington, D.C., Amerika Serikat (1/10/2025). Wakil Presiden AS JD Vance menjawab pertanyaan wartawan saat konferensi pers di Gedung Putih di Washington, D.C., Amerika Serikat (1/10/2025). (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Presiden Amerika Serikat, JD Vance, pada Rabu, 1 Oktober 2025 memperingatkan bahwa penutupan pemerintah (government shutdown) yang berlangsung lama berpotensi memicu pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal. Ia menuding Partai Demokrat sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kebuntuan politik saat ini.

"Jujur saja, jika hal ini berlarut-larut selama beberapa hari atau beberapa pekan ke depan, kami harus memberhentikan orang-orang," ujar Vance dalam konferensi pers di Gedung Putih, Kamis, 2 Oktober 2025. 

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, menyampaikan bahwa PHK kemungkinan besar akan terjadi "dalam waktu dekat."

Baca Juga: Wapres AS Bocorkan Tindakan yang Bakal Diambil Trump dalam Perang Israel-Iran

Arsip - Presiden Amerika Serikat Donald Trump.  <b>(ANTARA)</b> Arsip - Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (ANTARA)

Mengacu pada pengalaman shutdown sebelumnya di AS, para pegawai federal yang tergolong esensial tetap diwajibkan bekerja. Namun, ratusan ribu pegawai federal lainnya terpaksa mengambil cuti tanpa bayaran.

Meski begitu, mereka akan menerima gaji retroaktif setelah pemerintahan kembali dibuka. Sementara itu, Pemimpin Minoritas Senat, Chuck Schumer, mengkritik sikap Partai Republik.

"Partai Republik melakukan shutdown pemerintah karena mereka tidak mau repot-repot melindungi perawatan kesehatan bagi warga Amerika di seluruh negeri ini," tulis Schumer melalui platform media sosial X pada Rabu. (Sumber: Antara)

x|close