Ntvnews.id, Moskow - Sejak invasi Ukraina pada bulan Februari 2022, Amerika Serikat (AS) dan sekutunya telah menerapkan serangkaian sanksi dan embargo yang luas terhadap Rusia.
Tujuan dari tindakan ini adalah untuk mengurangi kemampuan militer Rusia dan memberikan tekanan ekonomi kepada pemerintahan di Moskow.
Namun, sebaliknya, pendapatan negara yang dipimpin oleh Presiden Vladimir Putin justru menunjukkan peningkatan meskipun adanya sanksi yang diberlakukan oleh negara-negara Barat dan biaya perang yang tinggi di Ukraina.
Angkatan Laut Rusia (Istimewa)
Data terbaru bahkan menunjukkan bahwa pendapatan masyarakat Rusia juga mengalami peningkatan.
Baca Juga: Rusia Obrak-abrik dan Bongkar Sistem Rudal Buatan Amerika Serikat
Dilansir dari Newsweek, Senin, 8 Juli 2024, Analisis menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi di Rusia telah dipengaruhi oleh peningkatan besar dalam aktivitas terkait militer. Mereka juga mencatat bahwa pemulihan perdagangan, pertumbuhan di sektor keuangan, dan konstruksi turut mendorong ekonomi negara tersebut.
Philip Cuncliffe, seorang profesor hubungan internasional di University College London, percaya bahwa sanksi terhadap Rusia dapat menghasilkan beberapa keuntungan bagi negara tersebut.