Ganang menegaskan dirinya takkan tinggal diam atas upaya mengusik Yayasan dengan cara memblokir SABH. Sebab menurutnya yang ia perjuangkan ialah kepentingan anak-anak yang hendak mengenyam pendidikan tinggi dengan baik.
"Sampai kapan pun saya nggak akan mendiamkan Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, masa depan anak-anak didik kita, misi kita untuk pendidikan anak-anak kita pertahankan. Seperti Soedirman dulu," tuturnya.
"Saya akan berjuang untuk anak-anak untuk mendapatkan pendidikan," sambung Ganang.
Sementara, Ketua Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 Jakarta, Bambang Sulistomo menilai dunia pendidikan akan berantakan apabila dimasuki kepentingan politik. Hal ini ia sampaikan, sebab pihak Kemenkumham diduga meminta pimpinan Yayasan diduduki dari petinggi partai politik tertentu, jika ingin blokir SABH Yayasan dicabut.
"Kalau pendidikan diganggu dengan kepentingan politik, akibatnya mana ada nilai-nilai ketuhanan, mana ada nilai-nilai keadilan," ujar Bambang.
Lebih lanjut, apabila nantinya gugatan mereka ditolak, kata Bambang upaya lainnya akan Yayasan tempuh. Termasuk mengadukan perkara ini ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kita akan bicara sama DPR, MPR, kita bicara sama Presiden, kita akan menunjukkan ini loh ada ketidakadilan yang terjadi," tandas cucu Pahlawan Nasional Bung Tomo.