Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengambil langkah baru yang cukup mengejutkan dengan membatasi pelaksanaan ajang-ajang perlombaan lari di Ibu Kota. Keputusan ini muncul setelah dirinya melihat lonjakan minat perusahaan besar untuk menggelar event lari di Jakarta.
Dalam keterangannya kepada awak media, Pramono mengungkapkan bahwa hampir setiap minggu ada proposal masuk dari berbagai perusahaan yang ingin “memesan” Jakarta sebagai lokasi lomba lari mereka. Namun, tingginya minat itu justru membuat Pemprov harus mengambil sikap.
Baca Juga: Pramono: Tingkat Pengangguran Terbuka di Jakarta Turun Jadi 6,05 Persen
"Semua perusahaan-perusahaan besar meminta privilege untuk bisa mengadakan acara (lomba lari) tersebut di Jakarta. Tetapi untuk sementara ini kami membatasi." ujar Pramono.
Pramono menegaskan bahwa pembatasan ini dilakukan agar dua event lari tahunan Jakarta Running Festival dan Jakarta International Marathon tetap dapat berjalan maksimal dan menyerap peserta dalam jumlah besar.
Ribuan pelari memeriahkan gelaran Panglima TNI Run 2025 di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, pada Minggu (21/9/2025) pagi. (Foto: Istimewa)
Dua event raksasa itu memang selalu menjadi magnet bagi pelari lokal maupun internasional. Dengan peserta mencapai lebih dari 30 ribu orang, Pemprov ingin kualitasnya tetap terjaga dan tidak terganggu oleh banyaknya event serupa yang berpotensi membuat pasar jenuh.
Meski membatasi event lari, Pramono menekankan bahwa Jakarta tetap terbuka untuk kegiatan sport tourism lainnya. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah sangat mendukung perkembangan wisata olahraga, selama dilakukan secara terukur dan memberi dampak ekonomi yang nyata.
Pramono Anung (NTVNews.id/ Adiansyah)