Warsito menceritakan bahwa pada Rabu, 17 Juli 2024 sekitar pukul 07.00 WIB pagi, korban berangkat ke kebun di Desa Bumi Makmur, Nibung, Muratara dengan menggunakan sepeda motor sambil membawa bibit kelapa sawit untuk ditanam.
Pada pukul 12 siang, Warsito biasanya menunggu korban untuk pulang bersama-sama menunaikan sholat dzuhur. Namun, pada waktu itu, saksi tidak melihat adanya korban menghampiri dirinya sehingga merasa curiga dengan korban.
“Kebiasaan korban membersihkan kebun dengan cara membakar sedikit demi sedikit kemudian. Akibat terpaan angin, kemudian api meluas dan melebar. Korban sering sering mengalami sakit sesak nafas, diduga terkepung api dan kekurangan oksigen saat memadamkan api sendirian,” imbuhnya.
Ilustrasi Kebun Kelapa Sawit (Pixabay)
Baca Juga:
Naas! Minibus Ringsek Tabrak Penjual Tape Keliling Paruh Baya di Duren Sawit