“Kami pada waktu itu melanjutkan dulu ke Manunggal, kemudian sepulangnya, menuju tempatnya warga saya, Herni nggeh. Di situ sudah ada LSM yang memang sudah meresahkan. Saya dengar sudah tiga kali meresahkan," lanjutnya.
Supono mengaku bahwa ia sempat meminta kepada Sugiyono untuk pulang terlebih dahulu dan kembali lagi di hari berikutnya. Namun, Sugiyono menolak lalu memancing emosi Supono. Ketua LSM tersebut juga mengaku tidak akan mencabut laporan polisi.
“Agar supaya ini lebih ke prosedur yang ada. Tapi malah pak Sugiyono malah membantah, saya tidak akan mundur dari sini. Saya tidak akan mencabut laporan saya. Monggo kalau PP mau melindungi," papar Supono.
Supono Anggota Pemuda Pancasila dan Kades Menganti (Instagram @kominfo_kebumen)
“Saya tidak pakai PP. Saya spontan datang ke rumah ibu dan bertemu dengan Pak Sugiono dari LSM yang sudah sering meresahkan. Dia berhasil memancing emosi saya hingga saya mengeluarkan kata-kata yang kurang pantas sebagai Kades. Tidak ada bukti pungli, ini hanya cerita fiktif,” ujar Pak Kades.
Sat itu, Supono mengaku menggunakan seragam Pemuda Pancasila karena baru pulang dari kegiatan. Saat ditanya mengenai dugaan pungli yang terjadi di SDN 1 Jatimulyo, anggota Pemuda Pancasila itu dengan tegas membantahnya.
“Saya rasa fiktif banget, tidak benar, tidak mendasar, tidak ada bukti-buktinya. Untuk Pak Sugiono mengingatkan agar memberitakan atau mencari pion untuk korbannya dia tolong dirembuk dulu jangan main asal sodor surat kuasa,” tutupnya.