Pada kesempatan yang sama, Sananta juga menyoroti fanatisme tinggi suporter timnas Indonesia yang bak dua sisi mata uang. Di satu sisi, mereka memuji-muji para pemain yang tampil bagus, tapi tidak segan-segan memberikan hujatan kepada pemain jika dianggap tampil buruk.
Pada pertandingan sebelumnya melawan China, sebagian suporter menghujat Asnawi Mangkualam. Dia dianggap terlalu sering membuat kesalahan saat bermain lawan China.
Dalam laga ini, timnas Indonesia akhirnya menyerah dengan skor 1-2.
Sananta juga pernah mengalami nasib serupa. Menurutnya, kesalahan yang dilakukan semua pemain di lapangan adalah hal yang wajar. Namun, itu bukan berarti mereka tak memberikan 100 persen ketika mendapat kesempatan bermain. Oleh karena itu, kata dia, tak seharusnya para suporter dengan mudah langsung menghakimi dan menghujat para pemain.
"Orang ini menyampaikan apa yang salah dari saya kan mungkin ya setiap orang kan punya opini masing-masing. Kayak orangnya, harus Sananta gini, gini, gini. Tapi kan yang kita alami kan kita sudah kerja keras di dalam lapangan, kita sudah membuktikan segalanya," kata Sananta.