Asal-usul Kekayaan Nabi Sulaiman Terungkap, Apa Itu?

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Mar 2025, 02:30
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Fenomena Gurun Sahara Menghijau Fenomena Gurun Sahara Menghijau (NASA)

Fenomena Gurun Sahara Menghijau <b>(NASA)</b> Fenomena Gurun Sahara Menghijau (NASA)

Ntvnews.id, Jakarta - Nabi Sulaiman AS, yang dalam bahasa Ibrani dikenal sebagai Salomo, terkenal sebagai raja dengan kekayaan melimpah. Dalam beberapa tahun terakhir, sekelompok peneliti Israel mengungkap kemungkinan sumber kekayaannya.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Scientific Reports Nature pada 21 September 2022 mengungkapkan bahwa industri tembaga di Lembah Timna mencapai puncaknya saat pemerintahan Raja Daud dan Sulaiman pada akhir abad ke-11 hingga ke-10 SM.

Bukti dari aktivitas tersebut terlihat dari ribuan ton gundukan terak tembaga yang ditemukan di lokasi tersebut, menunjukkan skala produksi yang besar pada masa itu.

Lembah Timna diyakini sebagai salah satu situs tambang tertua di Gurun Negev, Israel. Menurut penelitian yang dikutip oleh Live Science, tambang tembaga ini mulai ditinggalkan sekitar 3.000 tahun lalu setelah penduduk setempat menghabiskan sumber daya tanaman untuk membuat arang sebagai bahan bakar peleburan.

Baca Juga: Peneliti Bongkar Bukti Arkeologis Keberadaan Yesus Kritus

Mark Cavanagh, seorang arkeolog sekaligus mahasiswa doktoral di Tel Aviv University, menjelaskan bahwa tambang tersebut kemungkinan ditinggalkan karena semakin sulitnya mendapatkan kayu berkualitas baik di sekitarnya. Pada sekitar tahun 850 SM, industri tembaga di kawasan ini benar-benar berhenti, dan gurun yang tersisa tidak lagi dimanfaatkan selama hampir satu milenium.

Pandangan Arkeolog: Era Sesuai, tetapi Kerajaan Berbeda

Menurut laporan NBC News, meskipun analisis terhadap sampel dari Lembah Timna menunjukkan adanya hubungan antara tambang tembaga kuno dan era Raja Sulaiman, hal ini tidak serta-merta membuktikan bahwa tambang tersebut dimiliki oleh Raja Sulaiman.

Sebaliknya, para arkeolog berpendapat bahwa tambang ini kemungkinan besar dioperasikan oleh orang Edom, yang merupakan saingan Raja Sulaiman. Kompleksnya kamp Slaves’ Hill menunjukkan bahwa masyarakat di sana sangat terorganisasi dan mampu mengerahkan ribuan pekerja di tengah kondisi gurun yang keras.

Erez Ben-Yosef, arkeolog dari Tel Aviv University, menyebut bahwa masyarakat Edom meskipun tinggal di tenda-tenda, memiliki kekuatan militer yang cukup besar untuk melindungi tambang tembaga mereka.

Baca Juga: Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia Adakan Pameran dan Diskusi ‘Jakarta dari Bawah Tanah’

Selain itu, para arkeolog menilai bahwa legenda mengenai kekayaan bawah tanah Raja Sulaiman lebih banyak dipengaruhi oleh novel "King Solomon's Mines" karya Henry Rider Haggard yang terbit pada tahun 1885, daripada sumber dari Alkitab atau catatan sejarah.

Meski begitu, Ben-Yosef menambahkan bahwa masih ada kemungkinan Raja Sulaiman pernah menguasai wilayah tersebut dengan kekuatan militernya, meskipun secara administratif tambang tembaga tersebut lebih terkait dengan Kerajaan Edom.

Dalam Al-Qur'an, kisah Nabi Sulaiman AS diceritakan dalam surah An-Naml, di mana ia dikenal memiliki pasukan yang terdiri dari jin, manusia, dan hewan, serta mewarisi kekuasaan dan kebijaksanaan dari ayahnya, Nabi Daud AS.

x|close