"Karena pengganti saya pun mempunyai kualitas yang saya yakini lebih baik dari saya dalam hal nasionalisme dan kepemimpinan," kata Rudyono.
"Saya sudah 14 tahun menjadi orang nomor satu di Universitas 17 Agustus 1945. Saya merasa pengabdian saya sudah cukup lah. Saya membangun kampus yang dulu di sebut Untag itu dari rawa, tidak ada satu orang pun yang memperhatikan itu. Apalagi yang katanya alumni ya, pada saat itu tidak ada," sambungnya.
Saat masuk kampus pada tahun 2010 silam, Rudyono mengaku UTA '45 Jakarta tidak memiliki satu pun izin operasional. Kampus bahkan tak terakreditasi.
"Hari ini kita sudah punya akreditasi dengan status baik sekali. Semua prodi dan institusi kita. Perizinan sudah lengkap semua," jelas dia.
Rudyono sudah mengajukan surat pengunduran diri dan telah diterima pimpinan Yayasan. Ia akan digantikan oleh Bambang Sulistomo, yang merupakan putra pahlawan nasional Bung Tomo.
"Saya yakin kampus 17 Agustus akan jauh lebih bagus, jauh lebih hebat di tangan beliau," kata Rudyono.
"Tapi ini mau mundur, berhenti saja susah kan. Nggak boleh, pusing juga saya dengan aturan sistem kekuasaan pada Kemenkumham. Saya nggak ngerebutin jabatan loh," sambungnya.