Severity: Warning
Message: preg_match(): Unknown modifier 'W'
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 240
Backtrace:
File: /www/ntvweb/application/libraries/Article_lib.php
Line: 240
Function: preg_match
File: /www/ntvweb/application/libraries/Article_lib.php
Line: 163
Function: tag_link
File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 60
Function: content
File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once
Brigjen Joao mengungkapkan bahwa ia baru pertama kali bertemu dengan Joni pada Maret 2024 dan telah memberikan nasihat agar Joni mulai mempersiapkan diri jauh sebelum tes. Selama 1,5 bulan terakhir, Dandim Belu telah berusaha membantu Joni dalam persiapan, namun hasilnya belum memenuhi standar.
"Memang kemarin masalahnya di tinggi badan, Joni tinggi badan hanya 155,8 meter, sementara ada juga yang tinggi badannya 162,9 meter tetapi tidak lolos juga, padahal syaratnya 163 meter, ya kita tetap berpegang teguh pada syarat yang ada," ujarnya.
Joni, pemanjat tiang bendera pada peringatan HUT RI tahun 2018 (Instagram)
Jika Joni tidak lulus tes Bintara karena tinggi badan, ia akan disiapkan untuk mengikuti tes di Universitas Pertahanan melalui jalur khusus pada akhir Agustus 2024. Brigjen Joao menekankan bahwa menjadi prajurit tidak harus selalu beroperasi di medan perang, melainkan juga bisa di bidang kejuruan lainnya.
Brigjen Joao juga menyebutkan bahwa Joni akan mendapatkan terapi khusus untuk meningkatkan tinggi badannya beberapa sentimeter agar memenuhi persyaratan.
"Ada terapi yang akan diberikan, saya sudah tanya-tanya dan bisa untuk meningkatkan tinggi badan, nanti akan kita terapkan ke Joni," jelasnya.
Sementara itu, Joni mengungkapkan tekadnya untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk tes selanjutnya di Universitas Pertahanan.
"Saya yang penting menjadi tentara, nanti saya akan mempersiapkan diri lebih baik lagi, sebagai persiapan untuk tes masuk nanti," ujar Joni.