A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Ini Catatan Kelam Mantan PM Bangladesh yang Kabur karena Kerusuhan - Halaman 4 - Ntvnews.id

Ini Catatan Kelam Mantan PM Bangladesh yang Kabur karena Kerusuhan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Agu 2024, 08:05
Deddy Setiawan
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina (Antara)

Para pendukung Hasina memuji kepemimpinannya yang berhasil membawa Bangladesh ke lonjakan ekonomi, sebagian besar berkat tenaga kerja pabrik, terutama perempuan, yang menggerakkan industri ekspor garmen negara tersebut.

Bangladesh, yang merupakan salah satu negara termiskin di dunia saat merdeka dari Pakistan pada tahun 1971, telah mencatat pertumbuhan rata-rata lebih dari 6% per tahun sejak 2009. Kemiskinan menurun drastis dan lebih dari 95% dari 170 juta penduduknya kini memiliki akses listrik, dengan pendapatan per kapita melampaui India pada tahun 2021.

Hasina juga dipuji atas tindakan tegasnya terhadap militan di negara mayoritas Muslim tersebut. Namun, sikap pemerintahannya yang intoleran terhadap perbedaan pendapat menimbulkan kebencian domestik dan kekhawatiran internasional, termasuk dari Amerika Serikat dan negara-negara lain.

Dalam dekade terakhir, lima pemimpin Islam terkemuka dan seorang tokoh oposisi senior dieksekusi mati setelah dinyatakan bersalah atas kejahatan terhadap kemanusiaan selama perang pembebasan 1971. Pengadilan ini memicu protes massal dan bentrokan mematikan, dengan lawan-lawannya menyebutnya sebagai lelucon dan tindakan politik untuk menekan perbedaan pendapat.

Pada tahun 2021, AS menjatuhkan sanksi terhadap cabang elit pasukan keamanan Bangladesh dan tujuh perwira tinggi atas tuduhan pelanggaran hak asasi manusia. Hasina bersikeras bahwa meskipun menghadapi protes yang meningkat, dia telah bekerja keras untuk negara. "Selama lebih dari 15 tahun, saya telah membangun negara ini," katanya kepada wartawan Bangladesh.

 

Halaman
x|close