Heman Bekele (Instagram)
Dengan latar belakang ini, Bekele mulai tertarik pada penelitian kanker kulit dan pengobatannya. Ia menemukan imiquimod, obat yang telah disetujui untuk mengobati beberapa jenis kanker kulit, dan berfokus pada pengembangan metode baru untuk mengaplikasikannya. Imiquimod dalam bentuk krim bisa menghancurkan tumor, namun Bekele memikirkan cara yang lebih terjangkau.
Bekele kemudian berinovasi dengan mengembangkan sabun batangan yang mengandung nanopartikel imiquimod.
"Hampir semua orang menggunakan sabun dan air untuk membersihkan. Jadi sabun mungkin pilihan yang terbaik," ujarnya.
Inovasi Bekele ini tidak hanya membuat para ilmuwan terkesima, tetapi juga membawanya memenangkan kompetisi ilmuwan muda pada tahun 2023, dengan hadiah 25 ribu dolar Amerika (sekitar Rp 392 juta). Penelitiannya dilakukan di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health di Baltimore, Amerika Serikat.
Saat ini, Bekele masih menghadapi banyak tahapan sebelum sabun tersebut dapat disetujui sebagai pengobatan. Dengan bantuan ahli biologi molekuler, Profesor Vito Rebecca, Bekele telah melakukan uji dasar pada hewan tikus. Meski mungkin memerlukan waktu sekitar satu dekade untuk persetujuan akhir, Bekele terus mempromosikan inovasinya melalui berbagai presentasi.