Menurut Badan Kepolisian Nasional, terdapat 297 kasus kejahatan eksploitasi seksual deepfake yang dilaporkan di Korea Selatan antara Januari dan Juli. Dari 178 orang yang didakwa, 73,6 persen atau 113 orang adalah remaja.
Baca Juga: Pelaku Pelecehan Seksual terhadap Pegawai Pertashop di Cianjur Berhasil Ditangkap
Di Seoul, 10 remaja berusia 14 tahun ke atas telah ditangkap terkait kejahatan deepfake dalam periode yang sama.
Temuan ini mendorong dewan siswa dari beberapa sekolah di Seoul dan Provinsi Gyeonggi, termasuk SMA Desain Hongik, untuk mengeluarkan peringatan tentang potensi risiko kejahatan seks deepfake.
Peringatan ini juga meminta siswa untuk menghindari memposting foto diri mereka secara daring guna mencegah menjadi korban kejahatan deepfake.
Kejahatan ini juga menyebabkan banyak wanita dan warga sipil lainnya merasa terancam dan menghapus semua swafoto mereka di media sosial untuk menghindari menjadi korban deepfake.
Korea Times melaporkan bahwa salah satu ruang obrolan di Telegram, baik yang berbayar maupun bot gratis, dapat langsung mengubah gambar menjadi foto telanjang berdasarkan penyelidikan polisi.