"Kalau di (Gunung) Merapi itu kan kita bangun sabo dam, jadi aliran lahar hujan itu bisa ditahan beberapa lapis. Jadi begitu sampai di masyarakat, amazing force-nya itu tidak lagi berbahaya," imbuh Muhari.
Menurut dia, pembangunan sabo dam seperti di Gunung Merapi di Pulau Jawa, dimungkinkan untuk mengatasi banjir bandang di wilayah aliran lahar dingin Gunung Marapi, Sumbar.
"Itu opsi terbuka untuk itu. Karena nanti kita akan melihat mana opsi jangka pendek, opsi jangka menengah dan opsi jangka panjang. Karena ini (wilayah aliran) tidak bisa diubah ya," tutur Muhari.
"Daerah-daerah yang kita tandai ini terdampak semua. Dan ini persis di daerah aliran lahar dingin. Semuanya," lanjut dia.
Sebelumnya, banjir bandang lahar dingin terjadi di wilayah Sumbar, Sabtu (11/5/2024) malam. Akibatnya, 44 orang tewas dan 15 lainnya hilang. Korban meninggal dunia tersebar di berbagai wilayah di Sumbar, antara lain di Kabupaten Agam 19 orang, Kabupaten Tanah Datar 14 orang, Kabupaten Padang Pariaman 8 orang, Kabupaten Padang Panjang dua orang, dan Kota Padang satu orang.