Anemia defisiensi besi merupakan salah satu kekurangan mikronutrien yang sering sulit terdeteksi, yang dikenal dengan istilah hidden hunger. Kondisi ini tidak menimbulkan gejala jelas, sehingga sering kali tidak disadari oleh orang tua.
Dokter menjelaskan bahwa jika anemia sudah menunjukkan gejala, biasanya kadar Hb sudah sangat rendah, bahkan di bawah 8. Setelah dilakukan penelusuran, ternyata anak tersebut sering diberikan teh oleh neneknya.
View this post on Instagram
Menurut sang nenek, teh diberikan karena anak lebih suka meminumnya. Namun, teh diketahui dapat menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh, yang kemudian menyebabkan anemia pada anak.
“Teh bisa mengganggu penyerapan zat besi, itulah yang menyebabkan anemia pada anak ini. Kasus anemia defisiensi besi cukup banyak dan sulit terdeteksi. Karena itulah, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sudah merekomendasikan pemberian suplemen zat besi pada bayi sejak dini untuk mencegah anemia,” jelasnya.
Dokter pun mengimbau kepada keluarga, khususnya nenek, kakek, dan anggota keluarga lainnya, untuk tidak memberikan teh kepada anak kecil. “Jika ingin memberikan makanan atau minuman, sebaiknya minta izin terlebih dahulu kepada orang tuanya,” pesannya.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya pemantauan asupan makanan dan minuman pada anak-anak, terutama untuk memastikan kebutuhan nutrisi penting seperti zat besi terpenuhi demi mencegah anemia.