Banyak Pemuda Israel Tolak Ikut Wajib Militer Perang, Hal Ini Jadi Penyebabnya

NTVNews - 31 Mei 2024, 14:40
Deddy Setiawan
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kiri) dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan). ANT Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kiri) dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan). ANT (Antara/Antadolu/aa)

Seorang remaja Israel, Tal Mitnick (18 tahun), menyatakan bahwa dia menolak untuk mengikuti wajib militer karena merasa bahwa program tersebut menjadi alat penindasan terhadap penduduk Palestina di daerah Bat Yam, yang terletak di selatan Tel Aviv.

"Dalam pandangan saya, tentara Israel adalah simbol dari eksklusivisme Yahudi di wilayah ini. (Tentara Israel) didasarkan pada penindasan terhadap penduduk Palestina, dan saya menolak untuk terlibat dalam hal ini. Sebagai gantinya, saya akan terus berkontribusi dalam advokasi hak asasi manusia," katanya kepada Anadolu. 

Mitnick mengakui bahwa pandangan seperti miliknya merupakan minoritas di Israel. Namun, menurutnya, situasi tersebut mulai mengalami perubahan secara bertahap.

Alih daripada menganggap serangan pada 7 Oktober sebagai sesuatu yang "mengerikan" yang memicu keinginan untuk membalas dendam, Mitnick lebih memilih untuk mengubah dorongan balas dendam menjadi keinginan untuk "menciptakan lebih banyak keamanan bagi semua orang."

Baca Juga:

Serangan Udara Israel Hancurkan 2 Rumah Sakit di Rafah Palestina

Hamas Luncurkan Roket ke Tel Aviv Israel, Sirine Berdentum Kencang

Sebagai seorang remaja yang baru saja lulus dari sekolah menengah atas (SMA), Mitnick juga mengakui bahwa awalnya dia melihat serangan pertama Israel di Gaza sebagai respons untuk "mempertahankan diri". 

Halaman
x|close