Bukan Paskibraka, Dedi Mulyadi Tampilkan Siswa Nakal sebagai Petugas Harkitnas

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Mei 2025, 15:05
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Siswa Nakal yang Masuk Barak Jadi Petugas Upacara di Jabar Siswa Nakal yang Masuk Barak Jadi Petugas Upacara di Jabar (YouTube)

Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memperlihatkan hasil dari program pendidikan karakter berbasis militer dengan melibatkan para siswa sebagai petugas upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-117 di Lapangan Gasibu, Bandung, pada 20 Mei 2025.

Para siswa tersebut merupakan peserta dari program yang dilaksanakan di Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi, Lembang. Program ini menjadi sorotan karena menampilkan transformasi luar biasa dalam waktu singkat. Sebanyak 273 pelajar dipercaya menjadi petugas upacara dalam momen penting tersebut.

Ratusan siswa yang terlibat tidak hanya mengibarkan bendera merah putih, tetapi juga berpartisipasi dalam defile bersama dengan 11 pasukan elite dari TNI dan Polri. Mereka mengenakan seragam defile sesuai dengan sekolah asal masing-masing dan berjalan melewati panggung kehormatan.

Dalam sambutannya, Dedi Mulyadi mengungkapkan kebanggaannya terhadap anak-anak yang semula dianggap bermasalah, namun mampu menunjukkan perubahan positif setelah menjalani pelatihan karakter kebangsaan secara intensif.

"Barangkali bisa dilihat dari seluruh rakyat Jawa Barat karena ini transformasi melalui media televisi dan media digital. Yang menjadi petugas upacara hari ini bukan pasukan Paskibraka yang biasa kita pakai, tapi mereka adalah peserta didikan sekolah kebangsaan Dodik Lembang Rindam 3 Siliwangi," kata Dedi Mulyadi.

Menurut Dedi, pelatihan yang hanya berlangsung selama 18 hari sudah cukup untuk membentuk kedisiplinan dan karakter siswa. Ia menyangsikan efektivitas sistem pendidikan formal jika dalam waktu lebih lama pun tidak bisa membentuk karakter serupa.

"Waktunya tidak lama, hanya 18 hari, tapi bisa terbentuk. Pertanyaannya di sekolah mereka bisa dibentuk seperti ini? Kalau di sekolah tidak bisa dibentuk seperti hari ini, maka pertanyaannya adalah berarti sistem pendidikan nasional harus dievaluasi," ujarnya.

"Tetapi pendidikan yang lahir dari jiwa dan lahir dari cinta tanpa biaya yang besar, dia akan melahirkan anak-anak penuh dengan semangat persahabatan dan punya semangat panca waluya. Itulah pentingnya hati, betapa pentingnya rasa," ungkapnya.

Sebagai kelanjutan dari keberhasilan program tersebut, Dedi telah meminta kepada Kesbangpol dan Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Barat untuk kembali melibatkan para siswa dari Sekolah Kebangsaan Dodik Bela Negara Lembang dalam upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2025 mendatang.

x|close