Pemerintah Fokus Permudah Regulasi untuk Dukung Kehidupan Petani

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 28 Mei 2025, 19:15
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis & Editor
Bagikan
Petani. Petani. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui penyederhanaan berbagai aturan yang selama ini dianggap menyulitkan. Ia menyebut kehidupan petani Indonesia kini menunjukkan tren yang membaik seiring dengan meningkatnya hasil panen dan produksi.

“Kalau saya ketemu petani, petani gembira. Harga pangan, peningkatan hasil mereka naik secara drastis, produksi naik secara drastis. Kita potong semua regulasi yang enggak benar, kita sederhanakan,” ujar Prabowo dalam Sarasehan Ekonomi yang digelar belum lama ini.

Salah satu kebijakan yang telah diterapkan adalah kemudahan dalam pengadaan pupuk, yang kini tidak lagi memerlukan banyak persetujuan dari pemerintah pusat maupun daerah. Melalui langkah-langkah ini, pemerintah berharap produksi pertanian dapat terus tumbuh.

Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional, Mohammad Yadi Sofyan Noor, menyambut baik kebijakan tersebut. Ia menyebut penyederhanaan regulasi telah memberikan dampak positif yang nyata bagi petani di lapangan, khususnya dalam akses terhadap pupuk.

Prosedur yang lebih ringkas memungkinkan petani untuk langsung mengajukan permintaan pupuk kepada BUMN terkait, yang kemudian diteruskan kepada distributor dan pengecer.

“Betul apa yang disampaikan oleh Presiden Prabowo. Kami selaku petani yang kesehariannya berkutat di lahan pertanian lebih tenang dan cukup gembira karena ada beberapa kebijakan yang membuat panen kami menjadi lebih baik,” jelas Yadi dalam keterangannya, Rabu, 28 Mei 2025.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa para petani saat ini telah berhasil memproduksi 818 ton gabah kering panen (GKP) selama tiga bulan pertama tahun ini.

“Ini jumlah yang cukup besar untuk di tiga bulan pertama di tahun ini,” tambahnya.

Yadi berharap pemerintah ke depan dapat melahirkan kebijakan yang lebih berpihak kepada petani, mengingat peran penting sektor pertanian sebagai salah satu penggerak utama ekonomi nasional. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertanian menyumbang sekitar 11,31 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia secara tahunan pada 2024.

Kontribusi sektor ini menempatkannya sebagai penyumbang PDB terbesar ketiga setelah sektor perdagangan dan industri pengolahan, bahkan melampaui sektor konstruksi dan pertambangan. Petani, terutama yang bergerak dalam komoditas unggulan seperti tembakau, kakao, dan kopi, memiliki posisi penting dalam menopang ekonomi nasional.

Yadi juga menyoroti tantangan yang dihadapi petani tembakau, yang menurutnya sering kali terdampak oleh regulasi, termasuk kebijakan cukai rokok yang berpengaruh langsung terhadap industri hasil tembakau.

Karena itu, semoga apa pun aturan dari pemerintah yang terkait dengan petani bisa dikaji lebih dalam lagi,” ujarnya.

Ia mengusulkan agar pemerintah melibatkan para petani dalam setiap proses penyusunan kebijakan. Menurutnya, petani adalah mitra strategis pemerintah dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan yang menyangkut sektor pertanian.

TERKINI

Load More
x|close