Ntvnews.id, Yogyakarta - Langit cerah Yogyakarta menjadi saksi momen penuh kehangatan ketika dua kepala negara, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Republik Prancis Emmanuel Macron, lepas landas bersama menuju Akademi Militer (Akmil) Magelang. Keduanya lepas landas dengan menggunakan Helikopter AW-189 Polri pada Kamis, 29 Mei 2025 sekitar pukul 11.15 WIB.
Presiden Prabowo tiba terlebih dahulu di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), Kulon Progo. Setibanya di bandara, Presiden Prabowo langsung menuju ruang tunggu untuk menanti kedatangan Presiden Macron dan rombongan delegasi dari Prancis.
Beberapa saat setelahnya, pesawat yang membawa Presiden Emmanuel Macron dan Ibu Negara Brigitte Macron mendarat di Bandara YIA. Keduanya disambut oleh pejabat terkait sebelum kemudian berjalan menuju ruang tunggu VVIP untuk bertemu Presiden Prabowo.
Baca Juga: Prabowo Tiba di Yogyakarta, Sambut Langsung Presiden Macron untuk Tinjau Akmil Magelang
Setelah bertemu, kedua kepala negara tampak berbincang sejenak sebelum beranjak menuju helikopter yang telah disiapkan di sisi landasan. Dalam perjalanan ini, Presiden Prabowo dan Presiden Macron juga berada dalam satu kendaraan Maung yang sama untuk menuju titik lepas landas helikopter, mencerminkan keakraban dan keharmonisan hubungan kedua pemimpin.
Setibanya di Akmil Magelang, Presiden Prabowo dan Presiden Macron dijadwalkan mengikuti upacara penyambutan resmi, melakukan peninjauan fasilitas pendidikan, serta makan siang bersama para taruna dan taruni di lingkungan Akmil.
Baca Juga: Prabowo Sebut Hubungan Indonesia-Prancis Kokoh dan Kini Saatnya Gali Peluang Baru
Perjalanan bersama kedua kepala negara ini menjadi bagian penting dari rangkaian kunjungan kenegaraan Presiden Macron di Indonesia, yang turut menegaskan eratnya hubungan kerja sama strategis antara Indonesia dan Prancis, khususnya di bidang pertahanan dan pendidikan militer.
Turut serta bersama Presiden Prabowo dan Presiden Macron dalam penerbangan menuju Akmil Magelang adalah Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.