Netanyahu Sebut Perang Iran-Israel Bisa Berakhir Jika Sosok Ini Terbunuh

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 17 Jun 2025, 06:45
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Benjamin Netanyahu Benjamin Netanyahu (Istimewa)

Ntvnews.id, Tel Aviv - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengungkap cara untuk mengakhiri perang yang tengah berkecamuk melawan Iran. Netanyahu menyebut bahwa pembunuhan terhadap Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dapat menjadi langkah untuk "mengakhiri konflik" antara dua musuh bebuyutan tersebut.

“Ini bukan akan meningkatkan konflik, tapi justru akan menyudahinya," ujar Netanyahu, seperti dikutip dari AFP, Selasa, 17 Juni 2025.

Pernyataan tersebut disampaikan saat Netanyahu ditanya mengenai laporan bahwa Presiden AS Donald Trump sempat melarang rencana Israel untuk membunuh Ayatollah Khamenei, demi mencegah eskalasi lebih luas.

Netanyahu juga menuding Iran tengah mendorong kawasan tersebut ke ambang perang nuklir. Langkah yang diambil Israel, katanya, demi mencegah hal itu terjadi.

Baca Juga: Pesawat Netanyahu Terdeteksi di Yunani, Ini Penjelasan Israel

“Perang terus-menerus memang menjadi kepentingan Iran, dan mereka tengah membawa kita ke ambang perang nuklir," ujar Netanyahu.

“Sebenarnya, apa yang Israel lakukan adalah mencegah situasi itu terjadi, yaitu dengan melawan kekuatan jahat," katanya lagi.

Diketahui, Israel melancarkan serangan terhadap pusat Teheran mulai Jumat, 13 Juni 2025. Hal ini terjadi tak lama setelah Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memberikan peringatan akan melancarkan serangan balasan, menyusul gempuran terhadap sejumlah instalasi nuklir dan militer Iran.

Baca Juga: Netanyahu Akan Temui Trump untuk Bahas Gaza dan Iran

Iran kemudian merespons pada Jumat, 13 Juni 2025 malam dan Sabtu, 14 Juni 2025 dini hari, dengan meluncurkan gelombang serangan drone dan rudal yang menarget Israel.

Sementara pada Sabtu, 14 Juni 2025 dini hari, Angkatan Udara Israel melancarkan serangan besar terhadap pertahanan udara Iran, termasuk lokasi peluncur rudal, demi melumpuhkan kemampuan militer Iran.

Selain itu, pada Senin, 16 Juni 2025, Iran memberi tahu mediator dari Qatar dan Oman bahwa perundingan gencatan senjata tidak mungkin terjadi apabila Iran masih terus diserang. Iran menyatakan tidak akan duduk di meja perundingan jika masih menjadi sasaran serangan.

x|close