Ntvnews.id, Jakarta, 6 Agustus 2025 — Dalam upaya mentransformasi sistem pertanahan dan tata ruang Indonesia menuju standar global, World Bank mengucurkan dukungan pembiayaan sebesar lebih dari Rp10 triliun untuk mendukung pelaksanaan proyek Integrated Land Administration and Spatial Planning Project (ILASPP). Proyek yang dijalankan selama periode 2025-2029 ini menjadi tonggak penting bagi pemerintah Indonesia dalam membangun sistem spasial yang lebih terintegrasi, akurat, dan berkelanjutan.
Namun, di balik proyek kolaborasi lintas kementerian ini, peran Ikatan Surveyor Indonesia (ISI) menjadi salah satu fondasi utama dalam memastikan keberhasilan proyek.
Melalui acara Talkshow Profesional ISI 2025 yang diselenggarakan di Hotel JS Luwansa Jakarta, ISI menegaskan komitmennya sebagai pengawas profesional sekaligus pengawal integritas teknis ILASPP, agar tercapai output dan outcome berbagai kegiatan yang terpisah namun harus terintegrasi sebagaimana yang menjadi harapan proyek ini.
Talkshow yang mengangkat tema “ILASPP: What is and What’s next? How ISI Leads the Way” ini menjadi ruang penting untuk mendalami arah dan masa depan transformasi tata ruang dan pertanahan Indonesia.
Baca Juga: Sengketa Tanah di Pondok Indah, Begini Duduk Perkara Ahli Waris Toton Cs Vs PT Metropolitan Kentjana
Sebagai asosiasi profesi geospasial nasional, ISI tidak hanya mewakili ribuan surveyor di seluruh Indonesia, tetapi juga mengambil posisi strategis dalam menjembatani kepentingan pemerintah, mitra global, dan masyarakat. ISI berperan aktif dalam mengawal mutu pelaksanaan ILASPP melalui penguatan standar data spasial nasional, konsolidasi sumber daya manusia bersertifikasi, serta advokasi terhadap praktik tata ruang yang transparan dan inklusif.
Menteri ATR/PBN Nusron Wahid (Istimewa)
Talkshow ISI 2025 menghadirkan para pemangku kebijakan dan institusi kunci untuk berdiskusi dan membagikan informasi penting terkait proyek ILASPP, di antaranya adalah Nusron Wahid (Menteri ATR/Kepala BPN); M. Aris Marfai (Kepala Badan Informasi Geospasial); Suyus Windayana (Dirjen Tata Ruang ATR/BPN); Embun Sari (Dirjen Pengadaan Tanah dan Pengembangan Tanah); dan Para Dirjen lainnya baik dari Kementerian ATR/BPN, maupun Kementerian Kehutanan dan Kementerian Transmigrasi.
Turut hadir juga Andi Tenri Abeng (Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama selaku Direktur Project Management Unit ILASPP) yang akan menyampaikan target kegiatan ILASPP 2025 dan 2026; hingga anggota Dewan Pakar ISI, Trias Aditya K. M.
Diskusi dalam talkshow ini menyoroti berbagai aspek penting dari ILASPP, seperti integrasi sistem informasi pertanahan dan tata ruang, standarisasi interoperabilitas data spasial melalui Kebijakan Satu Peta, kebijakan strategis Kementerian ATR/BPN dalam ILASPP, legalitas lahan transmigrasi, hingga digitalisasi proses pemetaan di Indonesia.
Menteri ATR/PBN Nusron Wahid (Istimewa)
"ISI berkomitmen untuk terus menjadi mitra strategis pemerintah, pelaksana pekerjaan, akademisi,dan dunia internasional dalam pembangunan informasi geospasial nasional. Di tengah dinamika perubahan iklim, arus investasi, dan tuntutan tata ruang yang adil, profesi surveyor tidak lagi berada di belakang layar, melainkan menjadi aktor penting dalam pengambilan keputusan," ujar Ketua Umum ISI, Muchammad Masykur, dalam pembukaan acara.
Talkshow ini sekaligus menjadi ajang penyampaian rekomendasi strategis dari ISI untuk memperkuat sinergi antar lembaga, serta memastikan ILASPP memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan pembangunan nasional.
Melalui diskusi lintas institusi ini, ISI ingin mendorong terciptanya sistem yang lebih kolaboratif dan terstandarisasi, sekaligus membuka ruang dialog terbuka antara sektor publik, mitra pembangunan global, dan komunitas profesi.
Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Nusron Wahid, turut menyoroti pentingnya peran ISI dalam mendukung keberhasilan ILASPP.
“ILASPP bukan sekadar proyek, melainkan fondasi baru dalam mewujudkan paradigma Land Management yang terintegrasi antara informasi pertanahan dan tata ruang. Di sinilah peran strategis ISI sangat kami harapkan. ISI tidak hanya sebagai komunitas profesi, tetapi juga sebagai penjaga mutu dan etika kerja para surveyor Indonesia,” sebutnya pada saat acara berlangsung.
Talkshow ini sekaligus menjadi wadah penyampaian rekomendasi strategis untuk memperkuat sinergi antar lembaga, serta memastikan ILASPP akan membangun platform Infrastruktur Informasi Pertanahan dan Ruang yang berkelas dunia agar dapat memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan pembangunan nasional.
Melalui diskusi lintas institusi ini, ISI ingin mendorong terciptanya sistem yang lebih kolaboratif dan terstandarisasi, sekaligus membuka ruang dialog terbuka antara sektor publik, mitra pembangunan global, dan komunitas profesi.
Dengan mempertemukan aktor-aktor utama dalam pengelolaan tata ruang dan pertanahan, Talkshow ISI 2025 tidak hanya menjadi ruang refleksi dan konsolidasi, tetapi juga simbol nyata dari komitmen ISI dalam mengawal transformasi spasial Indonesia.
Setelah talkshow ini, ISI berencana untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan lain, seperti Forum Ilmiah Tahunan dan sebagainya. Momentum ini diharapkan dapat memperkuat peran strategis profesi surveyor serta mendorong tata kelola pertanahan dan tata ruang yang terintegrasi, berintegritas, dan berkelanjutan.