Boeing Ngaku Bersalah Atas 2 Kecelakaan Pesawat 737 Max, Salah Satunya Lion Air

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Jul 2024, 12:22
Tamara Amalia Ginting
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Pesawat Boeing 737 Max Pesawat Boeing 737 Max (Boeing)

Kasus ini bermula dari kecelakaan yang terjadi di Indonesia dan Ethiopia. Pilot Lion Air Indonesia pada kecelakaan pertama tidak mengetahui perangkat lunak kontrol penerbangan yang dapat mendorong hidung pesawat ke bawah tanpa masukan dari mereka. Pesawat Boeing 737 Max itu jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, pada akhir Oktober 2018 tak lama setelah lepas landas, menewaskan semua 189 orang di dalamnya.

Pilot Ethiopian Airlines mengetahui hal ini tetapi tidak dapat mengendalikan pesawat ketika perangkat lunak diaktifkan berdasarkan informasi dari sensor yang rusak.

Departemen Kehakiman mendakwa Boeing pada tahun 2021 karena menipu regulator FAA mengenai perangkat lunak tersebut, yang tidak ada pada pesawat 737 lama, dan tentang berapa banyak pelatihan yang diperlukan pilot untuk menerbangkan pesawat dengan aman. Namun, departemen tersebut setuju untuk tidak menuntut Boeing pada saat itu, jika perusahaan tersebut membayar penyelesaian sebesar US$2,5 miliar, termasuk denda US$243,6 juta, dan mengambil langkah-langkah untuk mematuhi undang-undang anti-penipuan selama tiga tahun.

Pesawat Boeing 737 Max  <b>(Boeing)</b> Pesawat Boeing 737 Max (Boeing)

Boeing, yang menyalahkan dua karyawan tingkat rendah karena menyesatkan regulator, mencoba untuk melupakan kecelakaan tersebut. Setelah melarang jet Max selama 20 bulan, regulator membiarkan mereka terbang lagi setelah perusahaan mengurangi kekuatan perangkat lunak penerbangan.

Jet Max mencatat ribuan penerbangan aman dan pesanan dari maskapai penerbangan meningkat, meningkat menjadi sekitar 750 pada tahun 2021, sekitar 700 lagi pada tahun 2022, dan hampir 1.000 pada tahun 2023.

Halaman
x|close