Ratusan Juta Data Ponsel di Eropa Bobol dan Dijual, Termasuk Milik Pejabat Nato

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Nov 2025, 07:10
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi. Peretas membobol dan mengungkap operasi intelijen besar Korea Utara. (Foto: Istimewa) Ilustrasi. Peretas membobol dan mengungkap operasi intelijen besar Korea Utara. (Foto: Istimewa)

Ntvnews.id, Brussel - Investigasi dari sejumlah media besar Eropa mengungkap bahwa ratusan juta data lokasi ponsel di Belgia, termasuk milik pegawai lembaga Uni Eropa, markas NATO, dan pangkalan militer, diperjualbelikan oleh perusahaan perantara data.

Laporan gabungan yang melibatkan L’Echo, Le Monde, BR dan ARD (penyiaran publik Jerman), Netzpolitik.org, serta BNR Nieuwsradio, menunjukkan bahwa sejumlah aplikasi ponsel yang mengumpulkan data lokasi pengguna mengizinkan pihak ketiga menjual kembali informasi tersebut, meski secara resmi diklaim sebagai data “anonim.”

Hasil investigasi memperlihatkan bahwa data yang dikumpulkan mampu melacak pergerakan individu secara akurat, termasuk alamat rumah, tempat kerja, dan lokasi yang sering dikunjungi. Hal ini menimbulkan risiko keamanan serius, terutama bagi pekerja di lembaga sensitif.

Menurut laporan tersebut, sinyal ponsel terdeteksi di berbagai lokasi strategis seperti pembangkit listrik tenaga nuklir Doel dan Tihange, penjara berkeamanan tinggi, markas besar NATO di Brussel, serta Supreme Headquarters Allied Powers Europe (SHAPE) di Mons.

Baca Juga: Stellantis Alami Peretasan, Data Pelanggan Bocor

Selain itu, ponsel juga ditemukan di pangkalan militer Belgia Kleine-Brogel, lokasi yang diyakini menyimpan senjata nuklir Amerika Serikat.

Seorang pejabat NATO mengatakan kepada L’Echo bahwa aliansi tersebut “sepenuhnya menyadari risiko umum yang ditimbulkan oleh pengumpulan data pihak ketiga” dan telah “menerapkan langkah-langkah untuk memitigasi risiko tersebut,” tanpa memberikan rincian tambahan. Meski demikian, laporan mencatat lebih dari 1.000 ponsel terdeteksi di area NATO.

Dikutip dari Anadolu, Kamis, 6 November 2025, Engie, operator pembangkit nuklir Belgia, menegaskan bahwa perangkat terhubung tidak diizinkan di area teknis reaktor kecuali untuk keperluan profesional. Kementerian Pertahanan Belgia juga menambahkan bahwa penggunaan ponsel pintar dilarang di seluruh zona sensitif.

Data yang dianalisis oleh jurnalis dibeli dari broker yang mengumpulkannya melalui berbagai aplikasi seluler. Walaupun dijual untuk tujuan pemasaran dan periklanan, para ahli memperingatkan bahwa penggabungan beberapa kumpulan data dapat memudahkan identifikasi individu.

Para penyelidik bahkan berhasil mengidentifikasi sejumlah pejabat senior Eropa, termasuk tiga pejabat tinggi lembaga Uni Eropa, dengan mencocokkan lokasi rumah dan tempat kerja. Dua di antaranya mengonfirmasi keakuratan data, namun menolak diungkapkan identitasnya.

Baca Juga: Mabes Polri Akui Peretasan PDNS Tak Mudah Diatasi

Komisi Eropa menyebut temuan ini “mengkhawatirkan” dan menyatakan keprihatinan atas praktik perdagangan data pribadi tersebut.

Broker data dilaporkan menawarkan akses ke set data lokasi di Belgia dengan harga antara 24.000 hingga 60.000 dolar AS per tahun, mencakup hingga 700.000 ponsel yang dilacak setiap hari.

Para ahli menegaskan bahwa meskipun disebut “anonim,” data lokasi sangat mudah diidentifikasi ulang. Penelitian menunjukkan bahwa hanya dengan dua titik referensi seperti rumah dan tempat kerja, identitas seseorang dapat dikenali hingga 95 persen akurat.

x|close