"Believe it or not kalau itu terjadi, saya yakin yang menang itu kotak kosong. Kalau memang Kaesang dimajukan. Kenapa demikian? Karena pendukung Anies dengan pendukung pendukung Ahok banyak individu. Belum lagi warga Jakarya yang bukan pendukung mereka yang enek sama Jokowi," kata Prof Ikrar.
Menurut Prof Ikrar, kecenderungan tersebut dapat dilihat dari hasil survei Litbang Kompas.
Baca juga: Survei Litbang Kompas Pilgub Jakarta: Anies 29,8%, Ahok 20%, Kaesang 1,0%
"Polling Litbang Kompas Kaesang hanya mendapatkan dukungan itu 9,8%. Kemudian yang tidak akan memilih Kaesang itu 41,8%. Walaupun yang mungkin akan memilih katanya 33,8%. Tapi kalau anda bandingkan dengan siapa pemilih Anies dan siapa pemilih Ahok. Angka mereka tidak berselisih jauh," papar Prof Ikrar.
Prof Ikrar kembali menekankan kalau memang maju tiga orang dan tidak ada yang bisa memenangi Pilkada Jakarta satu putaran.
"Believe it or not siapapun yang maju di putaran kedua. Apakah Ahok ataukah Anis Itu pasti suara akan akan lari ke mereka," ujarnya.
"Tidak akan lari ke suara dari Istana," tambahnya.