Pasalnya, sambung Prof Ikrar, Airlangga Hartarto dan Partai Golkar terlihat sudah mulai unjuk gigi.
"Untuk bisa untuk berani mengatakan tidak pada Jokowi," tandasnya.
Karena itu kata Prof Ikrar, Airlangga dan Golkar tidak akan memaksakan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024. Karena hasil survei Litbang Kompas Ridwan Kamil hanya dapat 24,0%.
Kembali ke soal peluang Kaesang di Pilkada Jakarta 2024, lanjut Prof Ikrar, jangan disamakan dengan ketika Gibran Rakabuming Raka maju sebagai calon Wali Kota Surakarta.
"Anda tahu tidak ada satupun partai politik yang mengajukan calon lain menantang Gibran. Kenapa demikian? Karena mereka tahu persis Gibran pasti akan menang. Makanya kemudian dibuatlah calon boneka. Tapi kalau di Jakarta enggak mungkin dimajukan calon boneka enggak akan laku," ucapnya.
"Dimajukan Kaesang saya yakin engga laku juga," pungkasnya.