"Dari situlah saya memiliki spirit yang kuat kalau ini ada masalah dan penanganan yang salah. Karena apa? Karena saya keliling dan bertemu dari satu orang ke orang lainnya, dia menjawab spontan. Orang kalau saya ajak bertemu, kemudian menjawab spontan dan sama, berarti dia memiliki peristiwa yang sama, cara mendengar yang sama, dan cara melihat yang sama," sebutnya.
Sehingga, menurut Dedi, ada masalah dalam penanganan kasus ini, dan memberikan semangat kepada dirinya untuk turut terlibat dalam kasus pembunuhan Vina.
"Kenapa saya semangat? Ada tujuh orang warga negara Indonesia yang dalam pandangan saya tidak berdosa mendapat hukuman pidana seumur hidup. Dia harus sampai meninggal di penjara, dan ini adalah peristiwa terburuk dalam sejarah hukum Indonesia," tukas Dedi.