Beberapa anak, menurut laporan itu, bahkan menjalani terapi elektrokonvulsif yang memicu kejang-kejang. Beberapa orang lainnya melaporkan pelecehan seksual yang dilakukan oleh pejabat gereja yang mengelola perawatan tersebut.
Selain itu, laporan tersebut juga menyebut bahwa para ibu muda terpaksa menyerahkan anak-anak mereka untuk diadopsi. Banyak korban melaporkan trauma berkepanjangan yang memicu kecanduan dan masalah lainnya.