Beberapa anak mungkin dilahirkan dengan gangguan metabolik atau genetik yang mempengaruhi fungsi ginjal mereka. Penyakit seperti sindrom Alport atau displasia ginjal dapat meningkatkan risiko gagal ginjal dan kebutuhan untuk cuci darah.
3. Infeksi dan Penyakit Sistemik
Ilustrasi Anak Sakit (Pixabay)
Infeksi berat, seperti sepsis atau infeksi virus, dapat menyebabkan kerusakan ginjal akut yang memerlukan intervensi cuci darah. Beberapa penyakit sistemik yang mempengaruhi ginjal juga bisa berkontribusi pada peningkatan kasus.
4. Kurangnya Kesadaran dan Penanganan Dini
Kurangnya kesadaran tentang penyakit ginjal dan kurangnya pemeriksaan kesehatan rutin dapat menyebabkan penundaan diagnosis. Ketika penyakit ginjal baru terdiagnosis pada tahap lanjut, cuci darah seringkali menjadi satu-satunya pilihan untuk mengelola kondisi tersebut.
5. Faktor Lingkungan dan Polusi