Ekonomi Indonesia Catat Deflasi Lagi di September 2024, Terparah Dalam 5 Tahun

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Okt 2024, 10:53
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Produk bumbu-bumbu yang dijual di Pasar Badung Denpasar /ANTARA Produk bumbu-bumbu yang dijual di Pasar Badung Denpasar /ANTARA

Ntvnews.id, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia mengalami deflasi 0,12 persen (month-to-month/mtm) pada September 2024.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, ini merupakan deflasi ke 5 berturut-turut dan menjadi yang terparah dalam 5 tahun terakhir kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

"Secara historis, deflasi September 2024 merupakan deflasi terdalam dibandingkan bulan yang sama dalam 5 tahun terakhir dengan tingkat deflasi sebesar 0,12 persen," ucap Amaia dalam konferensi pers yang dikutip Rabu, 2 Oktober 2024. 

Amalia menjelaskan, deflasi yang terjadi dalam 5 bulan terakhir terlihat secara umum disumbang oleh penurunan harga komoditas bergejolak.

Baca juga: BPS Catat Indonesia Deflasi 0,18 Persen di Juli 2024, Masuki Bulan Ketiga Berturut-turut

"Dari perspektif kelompok makanan, minuman dan tembakau dan kelompok ini kembali menjadi penyumbang utama deflasi pada September 2024 dan deflasi pada kelompok ini terlihat berlangsung selama 6 bulan berturut-turut sejak April 2024," ungkapnya.

Adapun tingkat deflasi September 2024 kelompok makanan, minuman dan tembakau merupakan terdalam sepanjang 2024 dengan tingkat deflasi sebesar 0,59 persen dan andil deflasi sebesar 0,17 persen.

Kemudian bahan bakar minyak (BBM) juga menjadi penyumbang deflasi pada September 2024. Komoditas bensin dan solar mengalami deflasi pada September 2024 dan tingkat deflasinya masing-masing adalah sebesar 0,72 persen dan 0,74 persen.

"Penurunan harga bensin menyumbang deflasi dengan andil deflasi sebesar 0,04 persen dan tingkat deflasi bensin pada September 2024, kalau kita bandingkan dengan data-data sebelumnya, ini relatif yang terdalam sejak Desember 2023," jelasnya.

Baca juga: BPS Catat Pertumbuhan Ekonomi RI Melambat Jadi 5,05 Persen di Kuartal II 2024

Sementara itu, jika dilihat dari sebaran inflasi bulanan menurut wilayah sebanyak 24 dari 38 provinsi Indonesia mengalami deflasi, sedangkan 14 lainnya mengalami inflasi.

Deflasi terdalam sebesar 0,92 persen terjadi di Papua Barat, sementara itu inflasi tertinggi terjadi di Maluku Utara sebesar 0,56 persen.

Halaman
x|close