"Sehingga karena itu, ketika Al-Quran, ketika Nabi SAW, membenarkan poligami jangan serta merta berkata bahwa Nabi berpoligami, maka saya pun akan melakukannya, harus dilihat kondisinya. Dari sini digaris bawahi oleh Al-Quran bahwa harus ada rasa keadilan yang dirasakan," jelasnya.
"Seorang suami yang memiliki rasa kasih tidak akan berpoligami kalau memang dia kasih pada istrinya. Sebaliknya, supaya adil, seorang istri yang suaminya membutuhkan untuk berpoligami, rasa kasihnya akan menjadikan dia mengizinkannya untuk kawin," tuturnya.
Pendapat Aa Gym
Aa Gym (Tangkapan Layar: Instagram)
Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym menjelaskan bahwa hukum poligami dalam Islam diperbolehkan tapi memiliki risiko yang tinggi. Aa Gym melihat bahwa poligami adalah hal tak biasa di masyarakat sehingga terkesan sensitif dan dipandang negatif.
"Ini (keputusan poligami) lahir dari keprihatinan bahwa selama ini poligami dianggap sebagai perbuatan tidak benar. Sering dicemooh, dihina, bahkan diperlakukan tidak semestinya. Istri kedua dianggap sebagai perebut suami orang," kata Aa Gym.
"Saya sedih sekali, yang diperbolehkan ini (poligami) disebut perilaku yang salah. Pada saat yang sama, saat ini marak pergaulan bebas, dianggap biasa, seperti teman tapi mesum (TTM)," ujarnya.