Ekonom dari Goldman Sachs dan Citigroup juga telah menyesuaikan ekspektasi mereka terhadap pemotongan suku bunga bank sentral. Mereka memperkirakan penurunan suku bunga sebesar setengah poin pada bulan September dan November, serta penurunan seperempat poin pada bulan Desember.
Baca Juga: Breaking News! Joe Biden Mundur dari Pilpres Amerika Serikat
Selain meningkatnya angka pengangguran, sektor manufaktur juga menunjukkan tanda-tanda negatif yang dapat diinterpretasikan sebagai indikasi tren penurunan ekonomi.
Namun, tidak semua ahli meramalkan resesi pada tahun depan. Nancy Vanden Houten, kepala ekonom di Oxford Economics, menekankan bahwa meskipun tingkat pengangguran meningkat, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan.
"Pertama, lebih banyak orang yang memasuki pasar kerja, sekitar 420.000 orang baru bergabung bulan lalu, termasuk imigran baru, dan ini merupakan hal yang positif," ujar Vanden Houten dalam laporan yang sama.
Selain itu, survei pekerjaan menunjukkan lonjakan besar dalam jumlah orang yang melaporkan mengalami PHK sementara atau tidak bekerja karena cuaca buruk, merujuk pada perlambatan pekerjaan di Texas akibat Badai Beryl bulan lalu.
"Jumlah orang yang tidak bekerja pada bulan Juli karena cuaca buruk lebih tinggi daripada bulan-bulan lain di luar musim dingin sejak September 2017, ketika Badai Harvey, Irma, dan Maria menghantam Tenggara AS," kata Matt Colyar, asisten direktur di Moody's Analytics.