Monumen Kesaktian Pancasila (ANTARA)
Pada awal 1960-an, Indonesia berada dalam ketegangan politik yang luar biasa. Presiden Soekarno saat itu mencoba menyeimbangkan tiga kekuatan besar di Indonesia yang dikenal dengan istilah "Nasakom" (Nasionalis, Agama, dan Komunis).
Dalam konteks ini, PKI tumbuh menjadi partai politik terbesar di Indonesia dengan dukungan dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk buruh dan petani. Di sisi lain, militer, terutama Angkatan Darat, melihat PKI sebagai ancaman terhadap stabilitas negara dan Pancasila.
Situasi semakin rumit dengan masalah ekonomi yang semakin memburuk. Inflasi meroket, rakyat mengalami kesulitan ekonomi, sementara kepemimpinan Soekarno semakin condong ke arah blok komunis internasional seperti Uni Soviet dan Tiongkok.
Ketegangan antara militer dan PKI mencapai puncaknya pada tahun 1965, yang menjadi salah satu pemicu utama terjadinya G30S.
- Kronologi Peristiwa G30S
Pada malam tanggal 30 September hingga dini hari 1 Oktober 1965, sekelompok pasukan yang menyebut diri mereka sebagai "Gerakan 30 September" melakukan aksi penculikan dan pembunuhan terhadap tujuh perwira tinggi TNI Angkatan Darat.