Menbud Fadli Zon Sebut Indonesia Harus Bangun Identitas dari Warisan Peradaban, Bukan Narasi Penjajahan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Feb 2025, 19:30
Alber Laia
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon. Menteri Kebudayaan, Fadli Zon. (Dok.Ntvnews.id)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan pentingnya membangun kembali kesadaran sejarah dan identitas bangsa yang berbasis pada peradaban tua yang kaya, bukan sekadar narasi sebagai bangsa yang pernah dijajah. Pernyataan tersebut disampaikan dalam seminar Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) di Yogyakarta.

Dalam pidatonya, Menteri Fadli menyoroti bagaimana generasi muda dan masyarakat umum kurang memahami bahwa Indonesia adalah salah satu peradaban tertua dan terkaya di dunia. Ia menilai bahwa selama ini, identitas bangsa lebih banyak dibangun dari kisah penjajahan selama 350 tahun, yang justru menanamkan mental minder.

Baca Juga: Fadli Zon Sebut Indonesia Punya Kekayaan Budaya Megadiversity dan Jadi Peradaban Tertua

"Kita ini berangkat dari sebuah peradaban yang sangat tua dan kaya. Ini yang ingin kita perkenalkan kembali, bagaimana kita membangun mindset baru bahwa Indonesia adalah negara dengan ‘mega diversity’ yang harus menjadi bagian dari pembentukan karakter bangsa," ujar Menteri Kebudayaan Fadli Zon saat Seminar IAAI, Yogyakarta, Senin, 3 Februari 2025.

Menteri Kebudayaan, Fadli Zon. <b>(Dok.Ntvnews.id)</b> Menteri Kebudayaan, Fadli Zon. (Dok.Ntvnews.id)

Sejak berdirinya Kementerian Kebudayaan sebagai institusi mandiri di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Menteri Fadli menyatakan bahwa pemerintah kini memiliki alat yang lebih fokus untuk memajukan kebudayaan. Kementerian ini memiliki tiga direktorat jenderal, yaitu Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Diplomasi, Promosi, dan Kerjasama Kebudayaan, serta Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan.

Menteri Fadli menegaskan bahwa kementerian ini akan berperan dalam mewujudkan amanat Pasal 32 Ayat 1 UUD 1945, yang mengharuskan negara memajukan kebudayaan nasional di tengah peradaban dunia.

Salah satu isu utama yang diangkat dalam seminar ini adalah rendahnya jumlah cagar budaya nasional yang diakui secara resmi. Saat ini, hanya terdapat 228 cagar budaya nasional, padahal objek yang diduga sebagai cagar budaya mencapai 48.731 situs.

Halaman
x|close