Akhir tahun lalu Pertamina telah meluncurkan Pertamax Green 95, bahan bakar Pertamax dengan campuran bioetanol sebesar 5 persen.
Tidak saja mendukung target enhanced nationally determined contribution (ENDC) Indonesia, pengembangan bioetanol sebagai BBN berpotensi menciptakan nilai yang besar.
Baca juga: Dihadiri Presiden Jokowi, Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024 Berjalan Sukses
Pertamina NRE diberikan amanah oleh induk usahanya, PT Pertamina (Persero), untuk mengembangkan bisnis bioetanol sebagai bahan baku Pertamax Green.
Pertamina NRE telah memiliki strategi jangka pendek, menengah, hingga panjang yang dimulai dari tahun 2024 hingga tahun 2035 dalam pengembangan bioetanol.
“Sebagai bagian dari strategi jangka pendek, kami telah menandatangani perjanjian dengan PT Sinergi Gula Nusantara untuk membangun pabrik bioetanol baru dengan bahan baku molase di Glenmore, Banyuwangi, dengan kapasitas 30 ribu kiloliter per tahun,” tambah Iin.
Kapasitas produksi etanol nasional saat ini mencapai sekitar 180 ribu kiloliter per tahun, sedangkan kebutuhan etanol 5 persen (E5) saat ini mencapai 1,9 juta kiloliter per tahun dan akan berlipat ganda apabila diterapkan E10.