Ntvnews.id, Jakarta - Lafal "laa haula walaa quwwata illaa billaah" sering diucapkan oleh umat Islam dalam kehidupan sehari-hari. Kalimat ini mengandung makna mendalam, yaitu pengakuan bahwa segala sesuatu terjadi atas izin dan kekuasaan Allah SWT, bukan semata-mata karena usaha manusia.
Hal ini mengajarkan pentingnya tawakal, menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT setelah berikhtiar, serta mengingatkan manusia akan keterbatasannya dan perlunya bersandar kepada-Nya dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan.
Imam Nawawi menafsirkan kalimat ini sebagai bentuk kepatuhan dan kepasrahan diri kepada Allah, di mana seorang hamba menyadari bahwa ia tidak memiliki daya untuk menolak keburukan atau kekuatan untuk meraih kebaikan kecuali dengan kehendak Allah SWT.
Baca juga: Cara Agar Tidak Bau Mulut Saat Puasa, Tetap Percaya Diri Sepanjang Hari
Selain maknanya yang mendalam, mengamalkan bacaan ini juga memiliki keutamaan. Rasulullah SAW bersabda:
"Wahai Abdullah bin Qais, maukah aku tunjukkan kepadamu suatu simpanan dari berbagai simpanan surga?" Aku menjawab: "Tentu, wahai Rasulullah." Kemudian beliau bersabda: "La haula wala quwwata illa billah." (HR al-Bukhari).
Syekh Muhammad Asyraf bin Amir Syaraful Haq as-Siddiqi menjelaskan bahwa kata "simpanan" dalam hadis tersebut merujuk pada pahala yang disimpan di surga dan akan diberikan kepada mereka yang mengamalkan bacaan ini.
Demikian pula, Syekh M Nawawi Al-Bantani mengutip hadis riwayat Ibnu Abid Dunya yang menyatakan bahwa umat Muslim yang membaca hauqalah 100 kali akan mendapatkan pahala dan ampunan dari Allah SWT.
Dengan demikian, lafal "laa haula walaa quwwata illaa billaah" tidak hanya mengandung makna pengakuan akan kekuasaan Allah SWT, tetapi juga menawarkan berbagai keutamaan bagi yang mengamalkannya.
(Sumber: Antara)