Selama kunjungannya, Paus Paulus VI juga memimpin perayaan ekaristi di Stadion Utama Senayan (sekarang Stadion Utama Gelora Bung Karno), yang dihadiri oleh puluhan ribu umat dari seluruh Indonesia, mulai dari Sumatera hingga Papua.
Dalam khotbahnya di stadion tersebut, Paus Paulus VI membahas Yesus Kristus sebagai sosok yang paling sempurna, setara dengan Allah tetapi memilih untuk menyamakan diri dengan manusia.
Ia mengajarkan bahwa setiap umat Katolik terhubung dengan Allah melalui sakramen baptisan dan dapat tetap teguh dalam kegelapan dengan iman kepada Yesus Kristus.
Paus Yohanes Paulus II (1989)
Pada tahun 1989, umat Katolik di Indonesia merasakan kebahagiaan yang mendalam menyambut kunjungan Paus Yohanes Paulus II. Kunjungan kali ini berlangsung lebih lama dibandingkan dengan kunjungan Paus Paulus VI sebelumnya.
Paus Yohanes Paulus II berada di Indonesia selama lima hari, dari 9 hingga 14 Oktober 1989. Selama masa kunjungannya, ia mengunjungi beberapa kota termasuk Jakarta, Yogyakarta, Maumere, Dili (sekarang bagian dari Timor Leste), dan Medan.
Baca Juga: Detik-detik Menegangkan Kapal Nelayan Dihantam Paus Biru Berukuran 25 Meter hingga Terbalik
Dalam kunjungannya, Paus Yohanes Paulus II sering menekankan kekagumannya terhadap Pancasila dan pentingnya setiap bangsa memiliki pandangan hidup serta dasar falsafah negara.