Severity: Notice
Message: Undefined offset: 0
Filename: helpers/banner_helper.php
Line Number: 91
Backtrace:
File: /www/ntvweb/application/helpers/banner_helper.php
Line: 91
Function: _error_handler
File: /www/ntvweb/application/helpers/banner_helper.php
Line: 69
Function: gpt
File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 116
Function: gen_ads
File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once
Severity: Notice
Message: Undefined variable: gpt
Filename: banner/gpt.php
Line Number: 1
Backtrace:
File: /www/ntvweb/application/views/banner/gpt.php
Line: 1
Function: _error_handler
File: /www/ntvweb/application/helpers/banner_helper.php
Line: 70
Function: view
File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 116
Function: gen_ads
File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once
Ntvnews.id, Jakarta - Puasa di bulan Ramadhan adalah momen yang dinantikan oleh umat Muslim. Namun, bagi ibu menyusui, menjalankan puasa bisa menjadi tantangan tersendiri. Kekhawatiran utama biasanya adalah apakah produksi ASI akan tetap lancar dan apakah tubuh akan tetap kuat saat berpuasa.
Dalam Islam, ibu menyusui diperbolehkan tidak berpuasa jika khawatir akan kesehatan dirinya atau bayinya.
Namun, jika ingin tetap menjalankan puasa, ada beberapa tips yang bisa diterapkan agar tetap sehat dan ASI tetap mencukupi kebutuhan bayi.
Sebelum memutuskan untuk berpuasa, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi. Setiap ibu menyusui memiliki kondisi tubuh yang berbeda, sehingga penting untuk memastikan apakah tubuh mampu menjalankan puasa tanpa mengganggu produksi ASI dan kesehatan bayi.
Baca juga: Kumpulan Doa Ramadhan yang Wajib Dibaca agar Puasa Lancar dan Membawa Berkah
Jika dokter menyarankan untuk tidak berpuasa, ibu bisa menggantinya dengan membayar fidyah atau mengqadha puasa di lain waktu sesuai ketentuan Islam.
Dehidrasi dapat menyebabkan tubuh lemas dan menurunkan produksi ASI. Oleh karena itu, ibu menyusui perlu memastikan konsumsi cairan yang cukup saat sahur dan berbuka.